Abror calon walikota Surabaya, keluar masuk kampung ungguli Risma

LENSAINDONESIA.COM: Bakal calon Walikota Surabaya Dhimam Abror seperti tak sabar untuk membuktikan dirinya bisa lebih dekat  warga kaum perempuan Surabaya dibanding Tri Risma calon Walikota incumbent pada Desember mendatang.

Abror yang mantan Pemred Jawa Pos dan Surya, Abror –sekarang, Ketua harian KONI Jatim– belakangan amat rajin  blusukan bertemu warga.

Baca juga: Golkar: Dhimam Abror dijagokan koalisi partai besar dan Puji Risma, Abror optimistis lebih siap atasi problem Surabaya kedepan

Meski disibukkan kegiatan sehari-hari agenda KONI Jatim, nyatanya Dhimam Abror tetap bisa menyalakan titik titik api semangat untuk menyatukan PSSI dengan masyarakat.

Tidak cuma itu. Abror yang saat masih wartawan Jawa Pos dinilai banyak pihak sebagai jurnalis berbakat, tanpa asap rokok, dan berdaya pesona di kalangan perempuan, rupanya empati itu masih melekat meski usia Abror mengawali kepala lima.

Faktanya, sebagaimana digambarkan di akun media sosial Abror, saat dirinya dan tim olahraga Surabaya datang di even Porprov (Pekan Olahraga Povinsi) Jatim, dia sempat menyapa Jamiyah Yasinan dan Tahlil ibu ibu kampung Kalisari Kenjeran Surabaya. Mereka terkesan sangat antusias hanya untuk bertemu dan mengantar Abror boyongan pindah rumah.

Sebagai mantan Ketua PWI Jatim yang asli kelahiran Tandes, Surabaya, Abror dengan berbahasa khas ngoko Wonokromoan atau Suroboyoan, dia menyapa warga sambil memperkenalkan diri sebagai Cawali Suroboyo.

“Ibu ibu empun supe nggih?, bulan Desember pemilihan walikota. Kulo salah sijine calon sampean, sing kedah sampean dungoaken sukses (Ibu ibu jangan lupa ya?, bulan Desember pemilihan walikota. Saya salah satu dari calon Anda, saya minta didoakan berhasil),” demikian Abror yang juga pernah menjabat Pemimpin Redaksi Surya dan Suara Indonesia ini.

Puluhan Jamaah yg mayoritas berseragam putih itup un langsung mengamini Abror. Mereka mendaulat Abror jangan hanya sekali mengunjungi jamaah. Mereka senang ada orang ternama yg bersedia keluar masuk kampung.

Aktivitas ini diakui Abror sebagai upaya interaksi langsung yg harus dilakukannya. Selain di Kenjeran Abror sudah melakukan safari menghadiri pengajian rutin di kampung. @licom