Wednesday, May 27, 2015

Jelang MEA, hanya 3 persen UMKM di Jatim yang siap bersaing

Jelang MEA, hanya 3 persen UMKM di Jatim yang siap bersaing

LENSAINDONESIA.COM: Menjelang dibukanya gerbang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 ini rupanya tak semua UMKM di Jatim siap bersaing dengan negara lain.

Dinas Koperasi dan UMKM Jatim menyebut hanya sekitar 3 persen dari jumlah sebanyak 6,8 juta UMKM di Jatim yang siap menghadapi MEA. Dari jumlah itu hanya 3 persen yang siap hadapi MEA atau sekitar 240 ribu pengusaha kelas menengah yang telah memaasuki pasar ekspor.

Baca juga: Jelang MEA, Public Relation Indonesia ramai-ramai serbu negara lain dan BIPA FIB UI gelar Hari Berbahasa Indonesia

Sedangkan kelas pengusaha kecil sekitar 5 persen atau sebanyak 400 ribu pengusaha masih rintisan ekspor dan kita dorong untuk bisa bersaing.

“Jadi yang siap menghadapi MEA itu kelas menengah dan kecil yang masih butuh persiapan. Untuk kelas pengusaha mikro yang cukup dominan jumlahnya kini masih sulit bersaing karena modal juga masih sangat terbatas,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Mudjib Afan, Selasa (26/5/2015).

Dari total pengusaha UMKM di Jatim, pengusaha mikro mencapai 92 persen. Modalnya masih terbatas seperti aset usaha diluar tanah sekitar Rp 50 juta dengan omset Rp 100 juta per tahun. Untuk usaha kecil aset usaha diluar tanah sekitar Rp 100 juta dengan omset Rp 1 miliar per tahun. Sedangkan kelas menengah yakni memliki aset Rp 1 miliar dengan omset Rp 10 miliar per tahun.

Afan melanjutkan, ekspor dari UMKM juga cukup berhasil dan diminati banyak negara lain. Misalnya UMKM dari Kota Batu yakni Bu Hartin yang bisa mengekspor peyek menggunakan kontainer ke Hongkong, Singapura, Jepang, Kanada hingga Belanda.

Selain itu, ada pula keripik buah Pak Kris dari Kota Malang. Keripik dari buah Apel, Nangka, Belimbing, Pisang pun diekspor. “Pengusaha menengah kita itu dari segi permodalan sudah cukup kuat. Mereka sudah menempuh pendidikan dan pelatihan teknologi yang mumpuni,” papar dia.

Pihaknya juga erus mengimbau pada para pengusaha kecil dan menengah untuk tidak cepat berpuas diri atas capaian usahanya saat ini.

“Saat MEA persaingan dengan pengusaha UMKM negara lain akan lebih ketat. Jadi pengusaha kita harus terus punya inovasi agar tetap mempunyai daya saing,” pungkasnya.@sarifa

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment