LENSAINDONESIA.COM: Kisruh sepakbola Indonesia menjadi sorotan Fédération Internationale de Football Association (FIFA).
Karut marut sepakbola Indonesia makin panjang setelah Menteri Pemuda dan Olagraga (Menpora) Imam Nahrawi terus-menerus bermanuver untuk mengambil alih PSSI, seperti membentuk Tim Sembilan dan Tim Transisi.
Baca juga: Indonesia akhirnya terkena sanksi AFC! dan Kemenpora siapkan langkah pembenahan jika benar dijatuhi sanksi FIFA
Sebenarnya, Presiden FIFA Joseph ‘Sepp’ Blatter telah memberikan sinyal tentang bagaimana menyelesaikan konflik persepakbolaan di Indonesia ketika bertemu dengan Ketua Umum PSSI terpilih La Nyalla Mahmud Mattalitti saat mereka bertemu di Kongres AFC di Bahrain beberapa waktu lalu.
Sepp Blatter mengatakan, Ketua Umum PSSI yang terpilih melalui Kongres di Surabaya 17 April 2015 La Nyalla Mattalitti memiliki kekuatan besar untuk menyelesaikan konflik sepakbola Indonesia.
“Angka kamu 92 suara, lawan kamu hanya 14. Ini satu kekuatan besar untuk kamu menyatukan sepak bola Indonesia,” kata Blatter kepada La Nyalla di Bahrain.
Selain Blater, Presiden AFC Shaikh Salman memberikan komentar seputar pembekuan PSSI oleh Menpora yang akhirnya berimbas pada mendeknya liga di indonesia.
Shaikh menyatakan, bahwa kepengurusan PSSI La Nyalla Mattalitti juga tidak bisa diutak-atik oleh Kemenpora. “Kepengurusan kamu tidak bisa diutik-utik sampai 2019,” katanya.
Meski sinyal tentang cara menyatukan sepakbola Indonesia tersebut tidak ditangkap oleh seluruh pihak, khususnya Kemenpora, di tengan perselisihan antara PSSI dan Menpora, badan yang mengatur sepakbola dunia tersebut cukup netral dalam memposisikan diri.
Selama ini, FIFA bukan sekedar menerima laporan berupa surat dari PSSI atau pihak lainya, tetapi lembaga yang dipimpin Sepp Blatter itu juga mengirim utusan untuk mengetahui secara persis apa yang menjadi pemicu karut-marutnya sepakbola Indonesia.
Sikap kehati-hatian FIFA tersebut ditunjukkan saat menolak keinginan Tim Transisi bentukan Menpora untuk bertemu.
FIFA pada 22 Mei mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk menyatakan bahwa mereka “tidak bisa menemui delegasi dari Indonesia karena permintaan pertemuan tersebut diajukan dalam jangka waktu pendek dan bertepatan dengan agenda Kongres FIFA ke-65.”
Selain itu, lewat surat yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke tersebut FIFA juga mengingatkan bahwa Menpora memiliki tenggat waktu hingga 29 Mei 2015 untuk menarik kembali keputusan sanksi kepada PSSI. Jika tidak, FIFA akan merujuk masalah tersebut kepada badan yang berwenang untuk mengambil hukuman.@ridwan_LICOM
0 comments:
Post a Comment