LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Timur Soekarwo bersama sejumlah pejabat lainnya ikut melakukan uji publik pemilihan calon Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Debat publik yang untuk pertama kali dilakukan oleh Universitas di Indonesia ini diselenggarakan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Unair dan dipimpin langsung oleh moderator Prof Dr HC Chairul Tanjung, drg, MBA, atau biasa dipanggail CT.
Baca juga: Rektor PTN se-Jatim bahas kondisi bangsa Indonesia dan Hajar teman, lima Mahasiswa Unair dijerat pasal berlapis
Tiga calon rektor yang mengikuti debat publik pemilihan rektor Unair periode 2015-2020, yaitu Prof Dr Moh Nasih SE, MT, AK. Lalu, Prof Djoko Santoso dr, PhD, SpPD, KGH, FINASIM, serta Dr Hj Umi Athijah Apt, MS. Mereka mengikuti uji publik di Aula Garuda Mukti Rektorat Kampus C Unair Surabaya, Senin (25/05/2015).
Tujuannya digelarnya uji publik ini agar bisa menghasilkan pimpinan universitas yang bermutu dan transparan di mata publik.
Ketiga calon menyampaikan visi misi secara terbuka.
“Saat ini, Unair berada di urutan ketiga kampus di Indonesia, ke depan akan kami wujudkan bisa nomor dua kalau perlu nomor satu,” ujar salah satu calon Djoko Santoso.
Ia bahkan menjanjikan akan memperbaiki kualitas tenaga pengajar, serta menjadikan mahasiswa yang lebih kompetitif lagi. Guru besar Fakultas Kedokteran ini menilai, selama ini keunggulan Unair ada di Fakultas Kedokterannya, sehingga ke depan keunggulan ini harus ditularkan sehingga seluruh fakultas lainnya juga akan menjadi andalan.
Sementara, Moh Nasih menargetkan rating Unair bisa tembus urutan 500 di dunia. “Di tingkat dunia, kita masih berada di urutan 700, dan kita mentargetkan nanti kita bisa tembus urutan 500 dunia,” ujarnya.
Menurut Nasih, dari jumlah lulusan Unair sebenarnya telah mengalahkan Harvard University yang saat ini baru meluluskan 18 ribu mahasiswa, sedangkan Unair saat ini telah mencapai 30 ribu.
Sedangkan Umi Athijah mengatakan untuk menjadikan Uniar menjadi kampus terbaik, maka harus diwujudkan cita-cita menjadikan Unair menjadi excellent with morality. “Tidak hanya menjadikan kampus yang mencetak mahasiswa pandai, tapi bagaimana juga menjadikan lulusan memiliki moralitas yang baik,” paparnya.
Setelah pemaparan visi dan misi, dilanjutkan pertanyaan dari para pejabat publik. Pakde Karwo (sapaan akrab Soelarwo) mengajukan uji publik terhadap tiga kandidat, dengan dua pertanyaan terkait rencana program kerja sesuai dengan visi misi dan kesiapan Unair menghadapi MEA akhir Desember mendatang.
Penguji publik lainnya, yaitu ketua Mahkamah Agung Dr Hatta Ali sekaligus Ketua Alumni Unair, mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Menteri Pendidikan M Nuh dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.@sarifa
0 comments:
Post a Comment