LENSAINDONESIA.COM: Bupati Kepulauan Seribu, Asep Syarifudin mengungkapkan bahwa pihaknya untuk mengurangi kemiskinan di Kepulauan Seribu dengan melakukan perubahan pola berfikir masyarakat di Pulau Seribu.
“Yang jelas perubahan mindset. Jangan jadi nelayan tangkap tapi budidayakan ikan tersebut, memang itu semua, pemerintah dalam hal ini stakeholder harus mau membantu masyarakat,” ucap Asep Syarifudin kepada LICOM di Kantor Kementerian Bidang Koordinator Perekonomian, Jaarta, Selasa (28/1/14).
Baca juga: Tahun 2013 Kepulauan Seribu tembus pendapatan pariwisata Rp168 miliar dan Ahok ‘geram’ 2 pelaku korupsi di Kepulauan Seribu belum ditahan
Selain itu, Asep juga membuat pelatihan kepada ibu-ibu di Kepulauan seribu seperti melatih kemampuan merias.
“Untuk membuat masyarakat lebih maju dengan melakukan misalnya pelatihan-pelatihan, kalau ibu-ibu melakukan kemampuan rias merias,” terangnya.
Selanjutnya, Bupati Kepulauan Seribu ini juga membenahi kemasan souvenir yang dibuat oleh masyarakat Kepulauan Seribu agar nampak bagus.
“Selain itu pengemasan yang kaitannya dengan masalah sovenir. Nah di souvenir itu harus bagus sekarang yang tadinya misalnya pengemasannya (packingnya) kurang bagus sekarang harus bagus,” jelasnya.
Dilain sisi, untuk pendistribusian logistik di Kepulauaan Seribu hingga kini tak ada masalah, karena sebagian besar mereka nelayan dan mempunyai pasokan ikan yang mencukupi untuk kebutuhan di Kepulauan Seribu.
“Nggak ada masalah. Karena mereka sebagian besar nelayan. Kemudian mereka pada punya homestay, nah yang punya homestay ini kan udah punya bumper tersendiri” jelasnya.
Selain itu, Asep juga mengungkapkan bahwa Pemerintah mengirimkan pasokan ikan sebesar 50 juta ton di 11 Pulau yang tersebar di kepulauan seribu.
“Pemerintah tadi pagi mengirimkan 50 ton di 11 pulau, pokonya pulau berpenduduk banyak, ada Pulai pramuka, panggang, pari dan lain-lain,” ungkapnya. @rina
0 comments:
Post a Comment