LENSAINDONESIA.COM: Menjelang pelaksanaan debat bernegara konvensi calon Presiden (Capres) partai Demokrat. Capres Pramono Edhie Wibowo memperkenalkan diri ke pulau Jawa. Kali ini yang dikunjungi wilayah Jawa Barat (Jabar) khusunya kota Bandung.
Bagi masyarakat Jabar, Capres Pramono Edhie Wibowo sudah tidak asing lagi, karena Edhie pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi sebelum menjabat KASAD. Sewaktu menjabat Pangdam, Edhie cukup dekat dengan masyarakat, namun kedatanganya kali ini ingin memperkenalkan kembali dan mengingatkan masyarakat agar masyarakat dapat menilai siapa yang layak dijadikan Capres oleh Demokrat.
Baca juga: Bandung programnya lebih maju dari Jakarta, warga lebih patuh dan Jelang Debat Capres Demokrat, Pramono Edhie kunjungi Jabar
“Bandung dan Jawa Barat selalu dekat dalam hati saya. Datang ke Bandung seperti pulang kampung buat saya dan keluarga,” ujar Edhie, disalah satu cafĂ© di Bandung, didampingi Ruhut Situmpul, Irfan Suryanagara dan beberapa orang tim sukses Edhie, Selasa (28/01/14).
Menurutnya, debat sebelumnya sudah dilakukan di Palembang dan Medan. Gelaran tersebut menjadi salah satu cara mengenalkan diri serta melihat lebih jauh kemampuan masing-masing capres. Sehingga masyarakat bisa menentukan siapa yang layak menjadi Capres dari partai Demokrat di Pilpres 2014 mendatang.
Pegelaran debat bernegara konvensi capres Partai Demokrat, di Jabar akan dilaksanakan di Bandung setelah Pinleg. Yang wajib diikuti seluruh (11 orang) peserta konvensi.
“Masyarakat khususnya di Jawa Barat dan media bisa melihat langsung debat bernegara dimana saya bersama 10 peserta lain akan menyampaikan buah pikiran melalui beberapa pertanyaan seputar isu lokal di kota debat itu berlangsung, politik, ekonomi, sosial budaya dan hubungan internasional,” papar Edhie.
Dikatakan, dirinya akan fokus untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat Jawa khususnya dan dimulai dengan Jabar. Karena Jawa dalam posisi yang strategis dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia. Dipilihnya Jawa yang dimulai dari Kota Bandung, alasan demographis, geografis dan historis.
“Kontribusi Jawa Barat sebagai lumbung suara dalam pemilu nanti dilaporkan ada di kisaran 15%. Angka ini adalah angka yang cukup besar,” ujarnya.
Edhie berharap, masyarakat Jabar khususnya Bandung untuk turut aktif dalam pesta demokrasi 2014 dengan memberikan suara dan memilih pemimpin yang benar, yang bisa memimpin Indonesia melanjutkan pembangunan yang berkualitas dan melakukan pemerataan hasil pembangunan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Edhie juga menghimbau, agar masyarakat menggunakan hak pilih dalam menentukan masa depan bangsa. Publik agar cerdas dalam mengenali karakter setiap Capres karena pada saat ini kemudahan mendapatkan informasi melalui berbagai media massa dapat memudahkan calon pemilih menilai seorang capres.
“Kita harus memiliki rasa optimis, gali informasi sebanyak mungkin dan kenali Capres dengan baik, rasanya masih banyak orang baik dan berkualitas serta peduli terhadap bangsa ini. Dan kepada generasi muda khususnya untuk turut
berpartisipasi aktif dengan menggunakan hak suara dan tidak golput,” himbaunya.
Terkait hasil konvensi Capres Partai Demokrat nanti, ia optimis. Namun, soal kalah menang itu hal biasa, kalau pun amanah itu belum diberikan oleh partai, pihaknya tetap akan legowo bahkan siap memberi selamat kepada para pemenang dan mendukung penuh. Dengan kata lain, yang dipilih rakyat adalah yang terbaik.
“Jabatan itu amanah. Andai aku kalah aku tidak boleh marah, karena tidak ada satupun yang hilang. Apalagi tidak mau salaman. Jadi pergantian Presiden mulai dari Pak Karno, Pak Harto, Gusdur, Megawati dan SBY, tidak ada yang salaman. Tapi saya akan lakukan itu (salaman),” ungkapnya.
Menjadi Presiden tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Hal itu terbukti pada Presiden-Presiden terdahulu, dimana Pak Harto, Pak Habibi yang saat menjabat Wapres tiba-tiba menjadi Presiden. @husein
0 comments:
Post a Comment