LENSAINDONESIA.COM: Rencana pengembangan potensi Hutan Penggaron di Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang harus melibatkan masyarakat, kata Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan, usai menanam pohon langka di hutan tersebut.
Sebab, menurut Zulkifli Hasan, potensi Hutan Penggaron sangat luar biasa itu perlu dipertahankan. Hanya saja, pihaknya tetap berpikir bagaimana caranya agar tetap bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: Awas! Suplai bahan pokok dan BBM di Indonesia terganggu cuaca ekstrem dan Pertemuan pimpinan APEC dihantui bayang-bayang krisis
“Sekarang masih dikaji pengembangan wisata edukasi yang unik, artinya investasi yang besar harus berhasil mendatangkan wisatawan. Saya kira itu bisa, asalkan diperhitungkan matang,” katanya.
Rencananya, Kementrian Kehutanan akan melibatkan Perhutani dalam pengembangan wisata terpadu, atau ekowisata malam.
“Pasti akan kita dukung penuh. Jika masyarakat dilibatkan, mereka akan mendapat manfaat dan ikut menjaga kelestarian hutan,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa. Kedua Menteri ini didampingi Bupati Semarang, Mundjirin, pimpinan Perhutani Provinsi Jateng dan sejumlah kepala SKPD.
Menurut Bupati Semarang, dari 95 ribu lebih hektar tanah di Kabupaten Semarang, dua persen saja yang datar. Selebihnya merupakan lahan pegunungan dan dataran tinggi. Adapun kawasan hutan mencapai 31 persen. Lahan tersebut sebagian oleh warga ditanami sengon, mahoni, suren dan beberapa tanaman langka.
“Hutan negara lebih kurang luasnya mencapai 12 ribu hektar, terbagi dua wiayah KPH, meliputi KPH Semarang dan Kedu Utara. Kami berkeinginan untuk memperbaharui kerjasama pengembangan Candi Gedongsongo yang berada di lahan Perhutani. Semoga bisa mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Semarang,” tandasnya.@ yuwana irianto
0 comments:
Post a Comment