LENSAINDONESIA.COM: Menjahit, kini tak lagi hanya sekedar hobby bagi perempuan Indonesia, tapi sudah menjadi kebutuhan untuk menambah income keluarga.
Seperti halnya Siti Sulaihah (25), warga desa Telaga Biru, Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura. Bersama Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dirinya mendapatkan pelatihan khusus secara berkala sebagai penjahit di Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya sejak 2009 lalu.
Baca juga: Ayo ikut! lomba tulis dan foto jurnalistik Migas dan PHE WMO, produksi minyak dan gas 18.086 barel minyak per hari
Semenjak itu, dirinya menekuni pelatihan yang diberikan oleh PHE WMO. Sampai akhirnya pada 2010, Siti makin menekuni profesi penjahit apalagi setelah diberi bantuan mesin jahit manual. Hadiah itu diberikan setelah PHE WMO melihat Siti Sulaihah menunjukkan bukti keseriusannya dalam menekuni profesi sebagai penjahit.
Tidak tanggung-tanggung, setelah memberi bantuan mesin jahit pada 2010, pihak PHE WMO juga memberikan lagi bantuan berupa mesin jahit eletrik (Juki) di tahun 2011. “Bantuan ini semata-mata merupakan tindak lanjut dari PHE WMO kepada semua binaannya, termasuk saya serta perajin batik tulis gentongan dan tor-cetor yang ada disini,” ujar Siti Sulaihah kepada Lensa Indonesia, Jumat (28/2/2014).
Seperti diketahui, sampai saat ini Siti Sulaihah mampu mencukupi hidupnya hanya dengan bermodalkan kepiawaiannya sebagai penjahit. Dari tiap sekali ia terima orderan menjahit, dirinya mendapatkan ongkos jahit Rp 35 ribu-Rp 85 ribu. “Memang order jahitan yang saya terima sekarang ini kebanyakan berbahan batik. Bahkan, tidak jarang pula batik yang dijahitkan disini, batik tulis semua,” cetus wanita sederhana ini.
Saat ini, dirinya sudah memiliki tiga mesin jahit, yang notabenenya mesin-mesin tersebut merupakan hasil pemberian PHE WMO. Dengan bantuan itu, dalam satu bulan, Siti bisa menyelesaikan 25 baju pesanan.
Perlu diketahui, setelah sukses dengan bantuan yang diberikan PHE WMO, Siti Sulaihah kini menularkan ilmu menjahitnya pada lima anak didiknya. Wanita sederhana ini ingin orang-orang di sekitarnya bisa mencapai sukses bersama demi menambah pendapatan keluarga masing-masing. “Sekarang, saya sangat ingin menjadi Training of Trainer (ToT) karena ini bisa juga sangat menguntungkan bagi kita sebagai kaum perempuan Indonesia,” tutup penjahit yang merintis sukses bersama PHE WMO ini.@dony
0 comments:
Post a Comment