LENSAINDONESIA.COM: Kapolri Jenderal Sutarman mengaku akan melakukan evaluasi kelemahan pengamanan dalam Pileg 2014 lalu jelang Pilpres 2014 Juni nanti. Hal itu diutarakan orang nomor satu di jajaran Kepolisian ini di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu(21/05/2014)
“Pengamanan yang kami lakukan dalam Pileg lalu akan dievalusi demi menghindari kelemahan-kelemahan mulai dari pengamanan pencetakan kartu suara dan kotak suara, kemudian proses pengawalan pendistribusian dari KPUD sampai ke TPS,” tegas Jenderal Sutarman.
Baca juga: Kabinet Jokowi bakal diisi orang bukan dari kalangan terbaik? dan Prabowo-Hatta disebut bisa salip Jokowi-JK pada tikungan terakhir
Selain itu menurut Jenderal Sutarman, pengamanan pada saat kampanye, minggu tenang, pemungutan dan pemungutan suara di TPS, lalu dari TPS ke PPS, setelah PPS ke PPK lalu proses penghitungan, ada beberapa hal yang akan dijadikan Polri sebagai bahan evaluasi sehingga dalam Pilpres 2014 nanti, hal-hal yang tak diinginkan tak terjadi lagi.
“Contohnya pada saat Polri melakukan pengamanan penghitungan suara di TPS, saya sudah perintahkan kepada seluruh anggota di TPS untuk memotret penghitungan yang ada di TPS. Karena memang aturan undang-undang, anggota tak boleh masuk dalam ruang TPS sehingga anggota wajib memotret dari luar untuk bahan bukti bila suatu saat ada sengketa,” jelas Jendral Sutarman.
Jenderal Sutarman juga mengevaluasi kasus dibakarnya kotak surat suara di Sulawesi Tengah. Ketika itu setelah penghitungan surat suara dan ditanda tangani, ternyata tempatnya dibakar sehingga surat suaranya ikut terbakar.
Selain itu ada pelaku-pelaku teror yang ditangkap polisi dalam operasi Cipta Kondisi sehingga diharapkan tidak akan menggangu pelaksanaan Pilpres 2014 nanti. Untuk itu polisi terus menggunakan 2/3 kekuatan dalam pengamanan Pilpres 2014 nanti.
Sedangkan wilayah yang mendapat perhatian khusus nantinya adalah Aceh, Sulawesi Tengah, Papua dan sdejumlah kota besar yang jumlah penduduknya banyak. “Perhatian kami akan difokuskan di kota-kota besar termasuk Jakarta dan wilayah lain yang penduduknya banyak,” ungkap Jenderal Sutarman.
Mengenai anggaran yang diberikan untuk Polri dalam pengamanan Pilpres 2014, Jenderal Sutarman mengatakan jumlah Rp 1 triliun dianggap kurang cukup sehingga meminta tambahan Rp 600 miliar. “Anggaran ini rencananya kami distribusikan ke (Kuasa Pengguna Anggaran ) KPA. Lalu dari KPA disalurkan ke Polres seluruh Indonesia,” pungkasnya. @endang
0 comments:
Post a Comment