LENSAINDONESIA.COM: Untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan menghilangkan kesan perbedaan, Rabu (21/5/2014), Batalyon Infantri (Yonif) 516/Branjangan-Kodam V/Brawijaya, mengajak warga umum untuk belajar menembak. Yang mendapat kesempatan kali pertama belajar menembak adalah sejumlah wartawan dibawah bimbingan Kasi Intelijen Kapten Fahmil Harris.
Menggunakan pistol jenin FN double Action buatan PT Pindad, Perwira asal Sidoarjo Jawa timur ini dengan sabar memberi tekhnik dasar dalam membidik sasaran. “Menggunakan pistol pada dasarnya memang lebih susah daripada senjata laras panjang karena kita harus mengikuti senjata. Kalau senjata laras panjang malah sebaliknya karena untuk mendapat sasaran yang tepat bisa dilakukan penyetelan sebelumnya,” ungkap Kapten Fahmil Harris.
Baca juga: TNI AD siapkan 35.000 prajurit kawal Pilpres 2014 dan Kasad pimpin Sertijab Pangdam Jaya/Jayakarta
Mantan pemain klub Persebaya Junior ini menjelaskan, kesatuannya akan memberikan pelatihan menembak kepada masyarakat umum bila memang ada yang menginginkan. “Kami persilahkan masyarakat umum belajar menembak, tentunya sesuai dengan prosedur yang ada. Mungkin dengan ini akan mendapatkan bibit terbaik hingga bisa menjadi atlet menembak,” tambah bapak dua putri ini ramah.
Perwira pertama yang pernah menempuh pendidikan militer di empat Negara ini menuturkan, saat ini TNI AD lebih modern dan ingin mendekatkan diri dengan rakyat. Hal itu untuk mengikis perbedaan antara anggota TNI AD dengan masyarakat umum sesuai yang diinginkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman.
“Kami sudah lebih modern dan lebih dekat dengan rakyat. Kalau dulu masyarakat melihat markas TNI sudah takut karena seram, saat ini di lapangan Yonif 516/Branjangan banyak anak anak yang bermain bola yang didampingi orang tuanya,” ujarnya mencontohkan kedekatan TNI AD dengan masyarakat umum.@rofik
0 comments:
Post a Comment