Saturday, September 27, 2014

Auditor BPKP Kepri 8 bulan tewas misterius, polisi tak becus ungkap

Auditor BPKP Kepri 8 bulan tewas misterius, polisi tak becus ungkap




LENSAINDONESIA.COM: Kasus terbunuhnya secara misterius koordinator auditor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kepulauan Riau, Krisman Irianto (48) di Batam, tepat 8 bulan ini belum juga terungkap siapa pelaku dan motifnya. Akibatnya, publik mempertanyakan keprofesionalan kerja kepolisian.


“Tanya (kepolisian) kenapa? Sampai kini belum ditemukan pembunuhnya,” kata Loncar Sitinjak, kuasa hukum yang ditunjuk keluarga korban untuk mengawal pengungkapan kasus tersebut.


Baca juga: Kejari Surabaya panggil ulang tiga tersangka korupsi MERR dan BPK serahkan hasil audit Hambalang ke DPR, tapi tidak sebut 15 nama


Sitinjak sengaja dari Batam datang ke Jakarta, Jumat (26/9/14), hanya untuk membeberkan kasus tersebut kepada media-media nasional. Ia mengaku tidak tahu persis kenapa kepolisian sampai delapan bulan tidak bisa mengungkap kasus pembunuhan misterius itu.


Skandal pembunuhan yang sempat heboh di Kepulauan Riau itu, sejak awal ditangani Polsek Sekupang, Batam. Menurut kuasa hukum keluarga korban, pihak Pilsek Sekupang memberitahukan sudah memeriksa 14 saksi. Tapi, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.


“Pihak Polsek juga sudah dua kali melakukan gelar perkara dan menegaskan perkara masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan,” terangnya.


Polisi mengakui kepada kuasa hukum ini telah menemukan BB Onix milik korban, Krisman di kawasan perbelanjaan elektronik dan gadget di Nagoya Batam. Dari hasil penelusuran, diketahui seseorang bernama “A” adalah orang yang menjual HP korban di konter tersebut. Bahkan, si penjual A dan di konter itu sempat meninggalkan SIM asli yang kini diamankan penyidik.


Polisi juga mengakui kepada kuasa hukum, pihaknya menduga “A” adalah pelaku pembunuhan korban. Cuma, sampai peristiwa berlangsung 8 bulan, “A” belum ditemukan.


Sayangnya, polisi tidak membeberkan kenapa “A” sulit ditemukan. Padahal, alamat si “A” yang terdapat pada SIM sangat jelas. Lantaran itu, kata Krisman, sebagai kuasa hukum, dirinya sangat kesulitan jika dihadapkan pada keluarga korban maupun masyarakat.


“Mengapa belum bisa ditemukan? Ya, padahal alamat si-A pada SIM, sangat jelas. Polsek Sekupang, Polres dan Polda Kepri hanya janji dan terus berjanji,” jelasnya.


“Padahal Almarhum ini petugas negara, orang yang mengabdi kepada negara, tapi sudah lama delapan bulan belum ada kemajuan penanganan kasus ini,” demikian pertanyaan publik yang diungkapkan kuasa hukum itu. @yuanto


Di sisi lain, sebelumnya dikatakan Kapolsek Sekupang, Komisaris Polisi Robertus Herry kepada Batam Pos, pemeriksaan 5 orang saksi diantaranya, tetangga korban –penghuni kamar kos sebelahnya– dan seorang saksi

pemilik kos-kosan.


Kapolsek yang mengaku sempat mencurigai tetangga kos korban, MS lantaran saat kejadian dan sehari setelah itu tidak pulang ke kos. Kecurigaan ini terbantahkan, setelah memeriksa lima saksi itu. “Mereka memberikan keterangan dan kesaksiaannya saat sebelum Krisman ditemukan terkapar dengan empat luka tusukan dipinggangnya dalam kamar kos,” ujar Robertus Herry.


Robertus mengatakan, dugaan motif pembunuhan Krisman masih dalam proses lidik. Sebab tak menutup kemungkinan dugaan bisa banyak, seperti perampokan, asmara, bahkan terkait tugas kerjanya sekalipun.


Adanya dugaan perampokan lantaran satu laptop dan ponsel korban hilang. Dan, akhirnya ponsel itu ditemukan polisi termasuk indentitas SIM yang diduga milik penjualan Hp korban. Yang jadi tanda tanya, polisi belum dapat menangkap pelaku.


Sementara itu, barang bukti yang diamankan polisi selain Hp dan SIM, juga sebilah pisau dapur (ujung runcing) yang dipakai menusuk kroban, tali plastik, aneka kotak ponsel kosong, dan sprei yang terdapat bercak darah korban. @yuanto


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment