Monday, September 29, 2014

Pagi ini, SBY diberi gelar “Bapak Anti-Demokrasi”

Pagi ini, SBY diberi gelar “Bapak Anti-Demokrasi”




LENSAINDONESIA.COM: Aksi pemberikan gelar “Bapak Anti-Demokrasi” kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh Kelompok Masyarakat Penolak Pilkada Tak Langsung diundur Selasa pagi, (30/09/2019).


Sedianya aksi dilakukan pada Selasa (30/9/2014) dini hari, untuk menyambut kedatangan SBY dari Amerika Serikat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.


“Kami undur aksinya di depan Istana Negara, Selasa besok pukul 10.00 WIB pagi,” ujar Koordinator aksi, Syafti Hidayat di Jakarta, Senin (29/09/2014) sore.


Syafti mengatakan, aksi pemberian gelar kepada SBY ini akan tetap dilakukan sebagai respons terhadap ambiguitas posisi SBY dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.


SBY dianggap menjadi penyebab lolosnya mekanisme pemilihan kepala daerah melalui DPRD yang disahkan DPR pada 26 September lalu.


Dari Istana, kata Syafti, aksi akan dilanjutkan ke Kantor Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Pengunjuk rasa juga akan menyampaikan penolakannya terhadap wacana SBY menjadi calon sekretaris jenderal PBB atau lembaga internasional lain.


Sebelumnya, aksi merespons sikap Demokrat terkait RUU Pilkada juga dilakukan sejumlah warga Indonesia di Washington DC. Mereka berunjuk rasa di depan hotel tempat Presiden SBY menginap.


Setelah pengesahan RUU Pilkada, SBY dan Partai Demokrat dikecam publik. Publik kesal dengan sikap Fraksi Demokrat yang memilih walk out sebelum voting. Padahal, SBY dan Demokrat mengaku mendukung pilkada langsung dengan syarat adanya perbaikan mekanisme.


Dampak dari walk out itu, pendukung pilkada langsung pun kalah jumlah suara dibandingkan Koalisi Merah Putih yang mendukung agar pilkada lewat DPRD, seperti masa Orde Baru.@ridwan_LICOM/kom


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment