Saturday, September 27, 2014

Keluarga surati SBY, Auditor BPKP dibunuh diduga terkait audit Bimtek

Keluarga surati SBY, Auditor BPKP dibunuh diduga terkait audit Bimtek




LENSAINDONESIA.COM: Keluarga korban pembunuhan misterius yang menimpa senior auditor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Krisman Irianto (48), mendesak BPKP Pusat untuk membantu mendorong pengungkapan kasus ini. Pasalnya, tragedi yang berlangsung 8 bulan itu, pihak kepolisian seolah bertindak lamban.


Pihak keluarga korban, bahkan juga sudah mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan harapan, Presiden SBY yang akan mengakhiri masa jabatannya Oktober nanti, dapat membantu menginstruksikan pihak kepolisian di Kepulauan Riau untuk segera menuntaskan kasus yang masih diliputi misteri itu.


Baca juga: Auditor BPKP Kepri 8 bulan tewas misterius, polisi tak becus ungkap dan Kejari Surabaya panggil ulang tiga tersangka korupsi MERR


“Keluarga korban sudah mengirimkan semua surat itu. Sampai sekarang masih menunggu ada respon, sehingga kesedihan keluarga yang ditinggalkan tidak berlarut-larut,” kata kuasa hukum yang ditunjuk keluarga korban, Loncar Sitinjak dalam keterangannya di Jakarta, hari ini (27/9/14).


Diketahui, tenaga vital BPKP di Provinsi Kepulauan Riau ini tewas di kamar indekosnya dengan luka tusuk. Kejadian delapan bulan lalu itu, ditangani Polsek Sekupang, Batam. Bahkan, polisi sudah menemukan barang bukti Hp korban yang lenyap bersama laptop. Hp ditemukan dijual pelaku yang sudah diketahui identitasnya lewat SIM di tempat barang bukti itu dijual.


Loncar yang sengaja datang ke Jakarta untuk minta bantuan aparat pusat ini, mengakui sempat muncul dugaan motif pembunuhan dilatarbelakangi cinta segitiga antara korban dengan rekan kerjanya di BPKP Kepri. Tapi, kesaksian sejumlah pegawai di BPKP Batam meyakinkan hal itu tidak mungkin.


“Asumsi lain yang cukup menguat diduga terkait pekerjaan almarhum yang sedang intens melakukan audit Bimtek keuangan di RSU Tanjung Balai Karimun dan Perusahaan Umum Daerah Batam,” jelas kuasa hukum keluarga korban.


“Harusnya polisi menemukan orang yang bisa dijadikan sebagai petunjuk dan nantinya dapat menemukan pembunuh sebenarnya,” imbuhnya.


Pihaknya (keluarga dan kuasa hukum) berharap, pihak kepolisian tidak bertindak lamban dan menunjukan profesionalitasnya dalam menjujung tinggi keadilan dalam mengungkap kasus. Sayangnya, belum ada penjelasan resmi dari kepolisian. @yuanto


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment