Monday, September 29, 2014

Mamalukan! Baru kerja, antar anggota DPRD Surabaya “rebutan” mobil

Mamalukan! Baru kerja, antar anggota DPRD Surabaya “rebutan” mobil




LENSAINDONESIA: Rencana pembagian mobil dinas (Mobdin) bagi Anggota DPRD Surabaya yang baru dilantik, ternyata mengundang kesan memalukan lantaran sesama wakil rakyat seperti saling berebut. Ini lantaran terjadi pro-kontra soal teknis pembagian. Padahal, para wakil rakyat itu baru sebulan masuk kerja di Gedung DPRD Surabaya.


Beberapa anggota dewan menghendaki pembagian Mobdin dilakukan melalui sistem lotre atau undian. Kenyataanya dilapangan tersebar kabar, anggota dewan incumbent mendahului memesan mobil ke Sekretariat Dewan.


Baca juga: Anggota DPRD Surabaya segera dapat mobil mewah dan Laptop `jatah` anggota DPRD Surabaya hilang?


Tak hanya itu. Awalnya, memang rencana pembagian melaui sistem undian sudah mengemuka. Tapi, terjadi tarik menarik di internal anggota dewan yang menginginkan sistem undian tidak dilakukan.


Polemik ini muncul karena kondisi Mobdin yang akan dibagikan tidak sama. Sebagian masih dalam kondisi bagus, namun yang lainya rusak meski sudah diperbaiki. Artinya, anggota dewan tidak ingin menerima Mobdin yang kondisinya buruk terpaksa harus melakukan lobi-lobi alias memesan dulu.


“Ini kan karena Mobdin yang dipakai incumbent ingin dipakai orang yang sama. Alasannya, karena selama ini sudah merawat. Sebetulnya sih tidak masalah, tapi karema ada yang menghendaki sistem undian akibatnya terjadi friksi,” kata sumber internal Sekwan DPRD Surabaya.


Terkait hal ini, Ketua DPRD Surabaya, Armudji mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan terkait sistem pembagian mobdin. Sebagai pemimpin, pihaknya tidak bisa memutuskan begitu saja karena lembaga legislatif bersifat kolektif-kolegial.


“Ya nanti akan ki rembug dulu. Artinya keputusan nanti keputusan bersama, bukan sepihak,” katanya.


Saat ini, kondisi rata-rata mobdin anggota DPRD Surabaya memang banyak masalah. Yang paling umum adalah kondisi bodi mobil yang tak lagi mulus.


Sementara itu, persoalan soal nasib laptop eks para anggota dewan periode 2009-2014 yang belum semua kembali, masih misterius. Hingga saat ini, Sekretaris DPRD masih mencatat ada sekitar 9 unit laptop yang belum jelas rimbanya.


”Sudah ada yang mengembalikan. Sisanya tinggal segitu. Kita sudah memberikan surat kepada yang bersangkutan,” kata Sekretaris DPRD Surabaya, Afgani Wardhana.@iwan_christiono


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment