Saturday, September 27, 2014

PT Pelindo III akhirnya tertibkan Pelabuhan Kalimas

PT Pelindo III akhirnya tertibkan Pelabuhan Kalimas




LENSAINDONESIA.COM: Akhirnya, angin segar berhembus ke Pelayaran Rakyat (Pelra), setelah PT Pelindo III Tanjung Perak, mulai menertibkan kapal-kapal besi yang ada di Pelabuhan Kalimas.


Bahkan PT Pelindo III tanjung Perak mengeluarkan dua surat edaran terkait banyaknya kapal-kapal besi bermuatan melebihi tonase yang melintas di Pelabuhan Kalimas.


Baca juga: Calon menteri Kabinet Jokowi-JK kunjungi Pelindo III dan INSA mengaku rugi Rp 3 miliar per hari jelang HUT TNI ke-69


Dua surat itu antara lain Peraturan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan III Tanjung Perak, Nomor: HK.208/ 01/ 04/ OP. Tpr -12 tentang Sistem dan Prosedur pelayanan kapal dan barang di Terminal Kalimas jalan di tempat serta Surat Edaran Nomor 003/13/19/SBY.TPS-13 tentang keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu-lintas kapal di Terminal Kalimas Tanjung Perak.


Kepala Humas PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Dhany R Agustian menegaskan, Pelabuhan Kalimas hanya bisa dilewati kapal-kapal bermuatan dibawah 500 gross tonnage (GT) dan panjang kapal kurang dari 5,5 meter. Tapi yang terjadi justru banyak kapal melebihi tonnage melintas di pelabuhan peninggalan VOC ini, sehingga sering mengakibatkan kesemrawutan, bahkan Pelra saat ini terancam gulung tikar. “Lebih dari 70 persen, kapal-kapal besi yang mendominasi Pelabuhan Kalimas kemarin. Ini karena lemahnya sistem pengawasan. Akibatnya Pelra dirugikan karena tidak bisa keluar pelabuhan,” ungkapnya.


Pantauan Lensa Indonesia, sedikitnya 80 kapal menumpuk di Pelabuhan Kalimas sejak Jumat (26/9) kemarin. Akibatnya alur pelabuhan mengunci pelayaran rakyat (Pelra) yang hendak keluar pelabuhan. Alhasil aktivitas bongkar muat `cuma` ada 35-40 saja


Untuk memaksimalkan penertiban, PT Pelindo III Tanjung Perak langsung merespon dengan membentuk pos penjagaan dan menempatkan petugas secara bergantian untuk mengawasi Pelabuhan Kalimas. “Mereka bertugas selama 24 jam secara bergantian. Karena selama ini banyak nahkoda bandel akibat lemahnya pengawasan,” pungka Dhany. @angga_perkasa


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment