LENSAINDONESIA.COM: Peringatan Hari Buruh alias May Day pada 1 Mei 2015 di Surabaya diwarnai aksi penangkapan dua pendemo dari Aliansi Mahasiswa Papua di depan Gedung Grahadi.
Aksi Mahasiswa Papua ini sama sekali tak berkiatn dengan buruh dan mengusung tema sendiri, yakni menuntut pembebesan Papua dengan membawa poster bergambar bintang kejora. Akibatnya usai melakukan orasi, polisi langsung menangkap dua mahasiswa yang sempat mengibarkan poster bintang kejora tersebut.
Baca juga: Empat Polsek gabungan amankan buruh di Masjid Al Akbar dan Ini rute pengalihan arus lalu lintas Surabaya saat Hari Buruh
Mahasiswa Papua awalnya juga berdiam diri. Namun ketika polisi hendak menangkap Korlap, mereka mulai melindungi korlapnya hingga terjadi aksi dorong. Polisi pun langsung bergerak langsung mengamankan mahasiswa agar tidak terjadi keributan sebelum buruh datang melakukan aksi. Mobil dan bendera pun disita polisi.
“Kami mengamankan dua mahasiswa karena membentangkan kertas karton bergambar bendera bergambar bintang kejora. Mereka kami amankan ke Polrestabes Surabaya.” terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, Jumat (1/5/2015) di depan Gedung Grahadi.
AKBP Takdir Mattanete menegaskan bahwa aksi unjuk rasa Mahasiswa papua itu sebenarnya tidak bermasalah karena punya ijin. Namun karena diantara mereka ada yang membawa poster gambar Papua, akhirnya polisi bertindak tegas dengan melakukan pengamanan. “Kita hidup ini di Indonesia. Negara kita, negara hukum. Jadi tidak boleh mengibarkan bendera selain bendera Indonesia,” tegasnya.
Selanjutnya, dua Mahasiswa Papua itu dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk kita mintai keterangan. “Rekan-rekan mereka meminta mendampingi kedua rekannya untuk pergi ke Mapolrestabes Surabaya. Kami tidak ada masalah dengan yang lain. Kami hanya akam memeriksa dua pendemo tersebut termasuk koordinator aksi,” pungkasnya.
Tak lama, aksi penangkapan tersebut mendapat protes dari massa demonstran. Terjadilan mediasi antara perwakilan Mahasiswa Papua dengan Kasatreskrim Takdir Mattanette.
Akhirnya disepakati seluruh Mahasiswa Papua menuju Polrestabes Surabaya untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan dua temannya. “Silahkan ke Polrestabes. Kami memang sedang melakukan pemeriksaan beserta mobil dan barang bukti lainnya,” pungkas AKBP Takdir Mattanete. @iwan
0 comments:
Post a Comment