LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jatim, Soekarwo melakukan pertemuan dengan massa buruh Jatim di Gedung Binaloka, Komplek Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (1/5/2015).
Sejumlah perwakilan massa buruh begitu tiba di lokasi unjuk rasa langsung dipersilahkan masuk ke dalam Kantor Gubernur, sementara ribuan massa lainnya berada diluar dan memenuhi sepanjang Jalan Pahlawan Surabaya.
Baca juga: Buruh Jombang tuntut hapus outsourcing dan AJI Kediri dan FKWK minta perusahaan media perhatikan pekerja pers
Pantauan LICOM, Pakde Karwo (sapaan akrab Soekarwo) menemui massa buruh tak sendiri tapi juga didampingi Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya. Pihaknya mempersilahkan buruh menyampaikan tuntutannya dan meminta penyelesaiannya dilakukan secara musyawarah mufakat.
“Silahkan sampaikan dengan baik tuntutan kalian para buruh. Saya kira luar biasa memang dalam program perjuangannya buruh ini, tapi semua harus musyawarah mufakat,” ujarnya saat pertemuan, Jumat (1/5/2015).
Sementara ribuan massa buruh Jatim lainnya masih menunggu di depan Kantor Gubernur. Mereka belum melakukan orasi membacakan tuntutannya, hanya membentuk barisan dengan menyalakan musik dari mobil komando di Tugu Pahlawan.
Mereka berasal dari Pasuruan, Sidoarjo dan sekitarnya yang sebelumnya berkumpul di Masjir Al Akbar untuk melakukan sholat Jumat. Mereka merupakan massa buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang datang dengan menggunakan bus.
Sesekali, mereka tampak berjoget dan bernyanyi bersama mengikuti lagu yang sedang diputar. Bahkan sempat tadi aksi diwarnai hujan lebat, namun hujan tak mempengaruhi aksi para buruh karena mereka tampak tetap antusias untuk berunjuk rasa.
Sebagian dari mereka terpaksa berteduh di poster dan spanduk yang mereka bawa. Sebagian lagi tampak nekat untuk kehujanan sambil terus berjoget.
“Kita datang dengan 150 bus, ya sekitar 10 ribu massa mas. Ini yang tadi sempat sholat Jumat di Masjid Agung (Al Akbar),” kata Andi salah satu koordinator buruh.
Mereka masih bersemangat meneriakkan orasi yang berisi tuntutan pembubaran outsourcing dan pembubaran Peradilan Hubungan Industrial (PHI) karena dianggap tidak berpihak pada buruh.@wan/sarifa
0 comments:
Post a Comment