Ketua DPP Golkar Leo Nababan: Islah batal!

LENSAINDONESIA.COM: Penjajakan islah yang dilakukan Partai Golkar Kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Kubu Agung Laksono menemui jalan buntu.

Ketua DPP Partai Golkar, Leo Nababan mengatakan, pembahasan tidak mendapat titik temu saat menentukan siapa yang berhak menandatangani surat yang akan diserahkan ke KPU terkait Pilkada serentak.

Baca juga: Golkar kubu Agung dan Ical sepakat bentuk tim gabungan untuk Pilkada dan Usai bertemu JK, Golkar Kubu Agung dan Ical bersedia islah terbatas

“Islah tidak ada lagi,” tegas Leo saat di temui di Jak TV, Jakarta Selasa, (26/05/2015) malam.

Menurut Leo, ada beberapa persyaratan atau point yang dibahas pada rencana islah kedua kubu. Namun, pembahasan terpaksa berhenti pada point ke empat.

“Point 1 menjaga keutuhan kader oke, poin 2 harus mensukseskan pilkada oke, poin 3 membuat aturan Pilkada oke. Point 4 siapa yang harus tandatangan? Disinilah islah buntu,” katanya.

“Ibarat mobil kami yang punya BPKB yang sah yaitu kubu Agung Laksono, mereka pegang BPKB bodong,” tegasnya.

Kubu Agung Laksono dianggap sah, karena lanjut Leo, yang mendapat SK menkumham. “Jadi yang harus tandatangan adalah Agung Laksono dan Zainuddin. Kalau tidak mau ikut aturan, ya Vayacondios kami maju terus!” tegasnya.

“Harus Agung Laksono dan Zainuddin yang tanda tangan, itu yang benar. Jadi islah Batal,” tutupnya.@oddy