LENSAINDONESIA.COM: Peringatan 9 tahun semburan Lumpur Lapindo akan diadakan dengan menampilkan sosok menyerupai Aburizal Bakrie. Sosok yang dituangkan dalam bentuk ogoh-ogoh itu akan diarak warga terdampak dari bekas Pasar Porong Lama menuju titik 21.
Namun sebelumnya pada Kamis (28/5/2015) akan digelar istighosah di tanggul titik 21 sore nanti.
Baca juga: Tanggul lumpur Lapindo jebol, puluhan rumah di Sidoarjo terendam dan Gubernur Jatim dan Presiden Jokowi deal pembayaran ganti rugi Lapindo
Rere Kristanto, bagian program dan kelembagaan Walhi Jawa Timur, Kamis (28/5/2015) mengatakan, ogoh-ogoh dibuat setinggi lima meter dari bahan baliho.
“Ogoh-ogoh ini sebagai penggambaran yang kita anggap sebagai musuh bersama karena hak-hak korban yang belum dipenuhi. Orang yang mestinya bertanggungjawab malah hilang di permukaan. Kita ingatkan ada yang seharusnya bertanggungjawab harus dikejar negara agar mereka kembalikan hak rakyat yang belum dikembalikan,” kata dia.
Humas acara, Nurul Hidayat mengatakan tahun ini mereka mengangkat tema, “Rakyat Berdaya Meski Negara Alpa”.
Selain mengarak ogoh-ogoh, acara lain di titik 21 adalah Festival Pulang Kampung. Di dalam festival ini, panitia menggelar berbagai kesenian budaya, orasi dan musik.
“Kami ingin memelihara ingatan kita semua bahwa apa yang terjadi di sini, hingga saat ini belum dituntaskan. Kami tak ingin bangsa ini lupa,” ungkapnya.
Menurutnya, 9 tahun adalah waktu yang begitu lama bagi para korban hidup menderita. Meski begitu, Hidayat meyakinibpara korban lumpur tak pernah surut memperjuangkan haknya.
Ratusan warga Porong yang akan mengikuti kegiatan ini di antaranya dari kelompok perempuan Ar-Rohmah dari empat desa yakni Siring, Jatirejo, Kedungbendo dan Kenongo. Selain itu juga ada dari Sanggar Alfaz dari Desa Besuki, Paguyuban Ojek-Portal di tanggul titik 21. @sita/bbs
0 comments:
Post a Comment