Saturday, March 1, 2014

Ini 7 tokoh muda Indonesia “kumpul” hadapi figur Capres tua

Ini 7 tokoh muda Indonesia “kumpul” hadapi figur Capres tua




LENSAINDONESIA.COM: Tujuh tokoh muda dimunculkan menjadi figur alternatif reformis Indonesia. Ini hasil gagasan mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal yang gerah mencermati ada 315 kepala daerah setingkat gubernur, bupati, dan walikota terlinat korupsi.


Sabtu malam (01/2/14), Dino mengumpulkan tokoh-tokoh reformis muda ini dalam acara “Reformis Hibrida-Reformis Horisontal” di “Djakarta Theatre”.


Baca juga: Rosa Djalal: Islam sangat mendukung pendidikan kaum perempuan dan Dino Patti Djalal ingin 'Mendayung Antara Dua Karang'


Acara “Reformis Hibrida” menampilkan 7 pemimpin muda inovatif. tokoh-tokoh muda ini bisa menjadi figur alternatif menghadapi Capres 2014 dari kalangan tokoh-tokoh tua.


Selain Dino yang kini jadi kandidat Capres Konvensi Demokrat ini, ada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Walikota Bogor terpilih Bima Arya, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi. Dan, dua nama lagi yang berpotensi jadi kuda hitam, yaitu Walikota Bandung M. Ridwan Kamil, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.


Dino mengatakan, 14 tahun reformasi melahirkan tokoh-tokoh reformis muda dengan ego yang cenderung tinggi.


“Ada ego yang tinggi, sehingga tidak saling merangkul. Tokoh-tokoh reformis muda yang hadir di sini punya semangat yang sama, yaitu semangat maju bersama, walau memiliki jalur politik yang berbeda,” kata Dino.


Kesamaan lainnya, sebut Dino, adalah berusia muda, energik, teknokratik, inovatif, dan tidak silau pada harta.


Fenomena kepala daerah yang terkena kasus korupsi belakangan ini, kata Dino, sungguh ironis. Dino mengutip pemberitaan yang menyebutkan 315 kepala daerah setingkat gubernur, bupati dan wali kota terseret kasus korupsi dan diproses hukum.


“Karena itu, kita di sini berkumpul ingin mengubah cara dan gaya politik di Indonesia. Memberi warna politik Indonesia yang berbeda. Kita meyakini politik itu baik dan benar,” sebut Dino. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment