Jokowi sindir Risma yang suka mengeluh dan cengeng

LENSAINDONESIA.COM: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempunya penilaian tersendiri terhadap sikap Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang suka mengeluh dan cengeng (menangis) di depan kamera televisi dan sejumlah media.

Jokowi mengatakan seharusnya sebagai Walikota Risma bisa lebih tegar. Ia pun lantas membandingkan Walikota Surabaya ini dengan Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan Susan Jasmine Zulkifli.

Baca juga: Jokowi: Risma dan Wisnu sudah rukun banget dan Mega, Jokowi, Risma dan Wisnu Jalan-jalan di Taman Bungkul

Menurut Jokowi, lurah Susan merupakan pemimpin perempuan yang memiliki jiwa tegar dan pantang mengeluh. Mantan Walikota Solo ini lantas menceritakan, suatu ketika Pemrov DKI Jakarta menerapkan program lelang jabatan lurah yang dijabat Susan. Bersamaan dengan itu, posisi Susan diprotes warga karena persoalan agama. Lurah Susan yang diketahui beragama Kristen, kebetulan memimpin wilayah yang mayoritas beragama Islam.

“Waktu itu puluhan warga mendatangi saya menyampaikan tuntutan agar Lurah Susan diganti karena perbedaan agama dengan penduduk mayoritas di wilayah itu. Saya katakan tidak bisa dan tidak bisa. Setelah sampai empat kali saya tolak akhirnya tuntutan itu tidak ada lagi. Apa jadinya kalau saya setujui, bisa bubrah pemerintahan,” ujar Jokowi.

Lalu, Jokowi yang saat itu berdiri tepat di depan Risma langsung menutarakan sindiran yang isinya memuji keteguhan hati dan Lurah Susan karena tidak pernah mengeluh atau meminta bantuan kepada dirinya karena mendapat protes warga.

“Hebatnya, Lurah Susan itu gak pernah mengeluh kepada saya lho. Wong telpon saya meminta bantuan karena mendapat protes warga aja gak pernah. Alhamdulillah sampai sekarang masih menjabat Lurah,” tutur Jokowi memberi semangat.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan Jokowi ke Surabaya ini adalah dalam rangka mendapingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Selama di Surabaya, Mega dan Jokowi mengisi kuliah umum di Universitas Surabaya (Ubaya).

Disamping itu, tujuan utama Mega adalah meredah isu perseteruan antara Walikota Surabaya Tri Risma Harini dengan Wakil walikota Wisnu Sakti Buana.@iwan_christiono