Sunday, March 2, 2014

Politisi Aceh ditembak mati kelompok bersenjata

Politisi Aceh ditembak mati kelompok bersenjata




LENSAINDONESIA.COM: Aksi kekerasan politik menjelang Pemilu 2014 terjadi. Seorang politisi Aceh, Faisal (40) ditembak mati kelompok bersenjata, Minggu (02/03/2014) malam.


Faisal merupakan pimpinan Partai Nasional Aceh (PNA) di wilayah Aceh Selatan sekaligus calon legislatif di daerah pemilihan tersebut.


Baca juga: ICW desak KPU coret Caleg penyebar voucher pulsa dan PDI Perjuangan: Jangan kotori Pemilu 2014


Penembakan politisi Aceh ini terjadi di tengah rentetan kasus kekerasan yang terjadi dalam dua bulan terakhir di Aceh, termasuk sejumlah kasus penembakan yang menewaskan beberapa politisi Aceh lainnya.


PNA merupakan partai lokal di Aceh yang didirikan oleh mantan pimpinan dan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berseberangan dengan Partai Aceh (PA).


Ketua Umum PNA, Irwansyah menduga kasus penembakan yang menimpa pimpinan PNA Aceh Selatan tidak terlepas dari persoalan politik menjelang Pemilu.


“Saya tetap berpedoman tiga kasus sebelumnya, yaitu kasus kekerasan yang menewaskan tiga kader kami di Aceh. Kami yakin terkait masalah politik dan Pemilu 2014,” kata Irwansyah, Senin (03/03/2014).


Sebelumnya, awal Februari lalu, politisi Aceh Utara, Yuwaini, tewas setelah dikeroyok dua orang tak dikenal dan sejauh ini belum terungkap siapa pelakunya.


Sejumlah laporan menyebutkan, polisi menyatakan masih memburu pelaku penembakan di Aceh Utara yang diduga melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.


Irwansyah menuntut aparat kepolisian mengungkap rentetan kekerasan yang menewaskan anggotanya. Dia mengatakan, polisi bersikap lemah dan tidak tegas dalam menangani kasus ini sehingga belum mampu mengungkap siapa pelaku utama pembunuhan.


“Ini sudah tiga nyawa hilang dari kader kami. Ini bukti pihak keamanan masih lemah,” katanya.


Salah seorang pimpinan Partai Aceh, Adnan Beuransyah menyesalkan kasus penembakan yang menimpa politisi PNA dan meminta polisi segera mengungkap siapa pelakunya.


Dia juga menduga, rentetan kasus kekerasan yang menimpa politisi Aceh belakangan ini juga terkait politik dan Pemilu 2014.


Adnan Beuransyah juga meminta agar aparat keamanan melakukan penyisiran dan razia terhadap peredaran senjata api ilegal di masyarakat. “Siapapun penggunanya,” katanya.@licom/bbc


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment