LENSAINDONESIA.COM: Mengecewakan. Gubernur Joko Widodo bersemangat membantu menata rumah tinggal layak warga Kampung Deret, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta, “terganjal”.
Niat Pemprov DKI Jakarta menjadikan pembangunan rumah deret Petogogan sebagai proyek percontohan bagi warga Jakarta berekonomi lemah di kawasan ini, tidak berjalan mulus.
Baca juga: KPU sosialisasi Pemilu ke siswa SLB Jakarta, eksyen sinterklas? dan Candi Prambanan tiga bulan "disucikan" dari bencana Kelud
Pantas, Gubernur Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kecewa. Begitu pun warga RW 05 Petogogan, yang dijanjikan segera menempati rumah layak tinggal itu.
Target Gubernur Jokowi, pembangunan bisa selesai akhir Februari 2014, ternyata sampai memasuki awal Maret ini, Minggu (2/3/14), pantauan LICOM, masih jauh dari tanda-tanda cepat selesai.
Bahkan, yang ironis, saat Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok meninjau lokasi ini 27 Februari lalu, pengerjaannya dinyatakan baru selesai 50 persen.
Warga yang memimpikan segera menempati rumah ‘ideal’ sepanjang hidup di Jakarta, wajar khawatir, jangan-jangan janji hanya jadi ‘angin surga’.
Warga RW 05, Petogogan, Jakarta Selatan, yang sebelumnya dijanjikan menempati rumah itu, mengaku kecewa menghadapi molornya proyek ini.
“Warga selama ini menumpang di rumah orang. Dijanjikan selesai, tapi belum, ya gimana lagi,” kata Hartono (42), salah seorang warga.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Wagub Basuki Tjahaja Purnama, ketika membuktikan pelaksanaan pembangunan Kampung Deret itu, memang kecewa setelah memeriksa pelaksanaan pembangunan.
“Kapan selesainya? Lebih sepuluh kali ke sini, belum selesai,” begitu tanya Jokowi saat itu, kepada Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jonathan Pasodung.
“Segera, Pak,” jawab Jonathan, gugup.
Kenapa harus molor? Benarkah ada kesengajaan mempermalukan Jokowi-Ahok terhadap publik? Wajar, pertanyaan ini jadi tanda tanya besar. Mengingat, Jokowi sebelumnya berjanji kepada publik proyek rampung akhir Februari 2014.
Apalagi, alasan Jonathan terkesan mengambinghitamkan cuaca. Karena cuaca Jakarta yang sering turun hujan, sehingga proses pembangunan tidak bisa lancar.
Jonathan pun menyatakan menambah 30 tenaga kerja untuk mempercepat pembangunan. Karena, sebelumnya cuma 130 orang.
70 kampung rumah deret
Tekad pasangan Jokowi-Ahok memperbaiki hajat hidup warga miskin di Jakarta, tentu disambut gembira warga Jakarta. Gubernur Jokowi itu pun berjanji tahun 2014 ini akan membangun 70 kampung deret lagi di seuruh wilayah Jakarta.
“Tahun ini, kami tambah tiga kali lipat, keseluruhannya jadi 70 lokasi,” kata Jokowi ketika blusukan di kampung deret di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jaarta Utara, Rabu pekan lalu (26/2/14).
Kasus yang terjadi di proyek percontohan Kampung Deret Petogogan, tentunya masyarakat berharap tidak terulang di proyek-proyek rumah deret lainnya. Mengingat, tahun 2014 ini merupakan tahun politik yang mendulum suhu politik ibukota Jakarta tambah panas.
Posisi Gubernur Jokowi yang moncer diunggulkan sebagai kandidat Capres 2014, faktanya mengundang serangan lawan-lawan politik untuk menggembosi empati dan kepercayaan masyarakat Jakarta terhadap Jokowi belakangan.
“Jokowi orangnya memang menarik. Tapi yang dibutuhkan adalah pemimpin yang efektif. Jokowi dua tahun (Gubernur DKI Jakarta) belum jadi pemimpin yang efektif,” kata ‘lawan’ politik PDIP di Pemilu 2014, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Drajad wibowo di Soeltan Coffe, Jakarta, Rabu (26/2/14). @faizal fanani/silma/ agus irawan
Liputan foto: Faizal Fanani
0 comments:
Post a Comment