Gunung Bromo dan Semeru masih berstatus Waspada

LENSAINDONESIA.COM: Masyarakat dan pengunjung yang ada di Gunung Bromo dan Semeru diminta terus meningkatkan kewaspadaan. Menurut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jatim, Dewi J Putriatni, hingga kini dua gunung api ini masih berstatus Waspada.

“Dengan keadaan ini masyarakat di sekitar Gunung Bromo serta semua pengunjung diharapkan tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif,” imbaunya, Senin (24/11/2014).

Baca juga: Gempa tremor Gunung Semeru dan Bromo meningkat dan ProFauna dukung tiket kawasan konservasi masuk Bromo-Semeru

Lebih lanjut ia menjelaskan, menurut laporan pengamatan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) di Jatim, pada September lalu menunjukan kondisi data visual, seperti cuaca umumnya terang/mendung/kabut, suhu udara 5–20 derajat celcius, hujan/gerimis. Untuk kondisi angin pada umumnya tenang/sedang sampai kencang dari arah timur/barat.

Dari pantauan, gunung umumnya tampak terang/jelas, asap kawah/sulfatara putih tipis sedang, dengan tekanan lemah, tinggi asap mencapai kurang lebih 50-100m dari puncak kawah. Di pos pengamat tercium bau belerang ringan-pekat, dan kondisi kegempaan menunjukan hanya terjadi Tektonik jauh sebanyak 7 kali.

Sedangkan untuk Gunung Api Semeru, berdasarkan data secara visual maupun seismic, aktivitas Gunung Semeru juga dalam status Waspada atau Level II.

Karenanya, disarankan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar Derah Aliran Sungai (DAS) yang meliputi Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Kobokan untuk waspada terhadap bahaya aliran panas guguran yang sewaktu waktu bisa terjadi karena secara visual teramati kubah lava di Kawah Jinggring Seloko sudah penuh. “Dengan keadaan ini dikhawatirkan sewaktu waktu bisa terjadi longsor dan adanya awan panas guguran yang sangat berbahaya,” katanya.

Selain itu, untuk para pendaki diminta mematuhi peraturan yang ada. Apabila ada tekanan dari dalam yang sangat kuat dan mengakibatkan semburan material pijar yang membahayakan, maka pendakian disarankan sampai batas Kalimati. Kewaspadaan juga dilakukan di kawasan Besuk Sat jika ada bahaya banjir banjir lahar dingin maupun panas, bila di puncak dan lereng Semeru terjadi hujan lebat. “Para pendaki harus mematuhi aturan dari Taman Nasional Bromo Semeru (TNBS), Bromo Tengger Semeru yang ada di Ranupani,” tegas Dewi.@sarifa