LENSAINDONESIA.COM: Sejumlah mahasiswa dikabarkan ditangkap aparat keamanan Mesir saat melakukan razia. Namun, menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo hal tersebut tidak benar. “Sampai saat ini belum ada laporan ada WNI yang ditahan,” kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsul KBRI Kairo, Nugroho Yuwono Aribhimo di Kairo, Minggu (29/3/2015) waktu setempat.
Nugroho Yuwono Aribhimo mengakui bahwa aparat keamanan dari “Amn Al Daulah” (Dinas keamanan Nasional) sempat memeriksa beberapa mahasiswa Indonesia. “Hanya diperiksa secara ketat paspor dan izin tinggal (visa),” kata Nugroho Yuwono Aribhimo.
Baca juga: Referendum konstitusi Mesir bunuh 11 pendukung Muhammad Mursi dan Disidang Militer Mesir, Muhammad Mursi nyatakan masih presiden sah
Pernyataan senada diutarakan Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Agus Susanto. “Dua hari lalu terjadi penggerebekan di beberapa rumah sewa mahasiswa yang dilancarkan aparat keamanan.Bahkan ada pula razia yang diduga kuat dilakukan oleh aparat gadungan atau perampok,” kata Agus Susanto.
Menurut Nugroho Yuwono Aribhimo, aparat keamanan selain melancarkan razia di rumah sewa bagi warga asing, juga melakukan pemeriksaan identitas warga asing di jalan-jalan. Di samping aparat dari kepolisian, ada juga ditengarai perampok yang menyamar jadi polisi untuk merazia mahasiswa.
“Kecurigaan adanya polisi gadungan itu ketika selesai penggerebekan, mahasiswa mendapati barang-barangnya termasuk dompet dan lainnya hilang dibawa kabur,” katanya.
Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi, sepekan sebelumnya menyampaikan jaminan keamanan kepada mahasiswa Indonesia di Mesir, terutama mahasiswa Indonesia yang berjumlah lebih dari 3.500 orang ketika menerima Utusan Khusus Presiden Joko Widodo, Alwi Shihab, pada Minggu (22/3/2015) lalu.
Jaminan keamanan Presiden Al Sisi itu terkait dengan ancaman keselamatan yang kerap dialami kalangan mahasiswa belakangan ini berupa penodongan, penjambretan perampokan, yang bahkan sempat menelan korban jiwa seorang mahasiswa asal Sumatera Barat, Gusti Rahma Yeni.
Sementara itu, Kantor Berita Mesir, MENA, melaporkan bahwa aparat keamanan Mesir mengintensifkan razia terhadap warga negara asing (WNA) untuk memastikan tidak ada WNA gelap yang disinyalir sebagai apa yang disebut “sel teroris”.
0 comments:
Post a Comment