LENSAINDONESIA.COM: Singapura bersiap untuk menggelar pemakaman negara bagi pendiri bangsa, Lee Kuan Yew.
Lee Kuan meninggal di usia 91 tahun. Jenazahnya akan dikremasi dalam sebuah seremoni keluarga.
Dalam sepekan lalu, lebih dari satu juta orang memberikan penghormatan terakhir bagi Lee Kuan Yew.
Sebanyak 415 ribu orang atau 12 persen warga Singapura mengunjungi Gedung Parlemen untuk menyaksikan persemayamannya. Sedangkan 850 ribu hadir dalam kegiatan penghormatan yang dilakuakn sejumlah komunitas.
Pemakaman akan dimulai pukul 12.30 WIB waktu setempat di Universiti Cultural Centre di National University of Singapore.
Sejumlah pemimpin dunia seperti mantan Presiden AS Bill Clinton, PM India Narendra Modi, Presiden Indonesia Joko Widodo, PM Jepang Shinzo Abe, PM Australia Tony Abbot.
Singapura akan mengheningkan sejenak pada sore hari.
PM Singapura, Lee Hsien Loong, yang juga putera Lee Kuan Yew, mengatakan penghormatan terakhir dari rakyatnya merupakan “luar biasa,” “pengalaman besar warga Singapura”.
Lee Kuan Yew memimpin Singapura selama 31 tahun dan turun pada 1990.
Ia membawa kemerdekaan Singapura dari Inggris dan berpisah dari Malaysia dan dianggap sebagai arsitek kemakmuran Singapura, GNPnya naik 15 kali lipat antara 1960-1980.
Namun, Lee juga mengontrol negara ini sangat ketat. Di bawahnya, kebebasan berpendapat dan media massa diatur sangat ketat dan oposisi berpeluang masuk penjara.
“Saya tidak berkata melakukan semua hal dengan baik, tapi semua saya lakukan untuk kehormatan negara,” kata Lee pada New York Times di tahun 2010 lalu. @sita/bbc
0 comments:
Post a Comment