LENSAINDONESIA.COM: Nikah massal yang akan digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kamis (28/05/2015) depan belum memenuhi target.
Dari yang ditargetkan sebanyak 75 pasangan pengantin, namun hingga H-3 ini, jumlah calon pengantin yang mendaftar masih 35 pasangan saja.
Baca juga: Organda Kota Malang siap dukung pemkot raih Piala WTN dan Pemkot Malang luncurkan database pencapaian MDGs
“Ternyata kita hanya mampu mendapatkan 35 pasangan. Untuk memenuhi sesuai target sangat sulit. Sebab, banyak pendaftar justru warga yang berasal dari luar kota,” kata Kabag Kesra Pemkot Malang, Eddy Sulistyo, Senin (25/5/2015).
Disamping banyak dari luar kota, kendala lain yang dihadapi adalah banyak pendaftar yang sebelumnya sudah nikah siri. “Kalau sudah nikah siri berarti harus isbat nikah. Nah, itu sulit kita melacak saksi dan mudin yang menikahkan,” jelas dia.
Padahal, terang Eddy yang mantan Lurah Kauman ini, kalau isbat nikah harus ada N1 hingga N4 dari KUA. Itupun harus ada saksi dan mudin yang menikahkan.
Makanya kata dia, Kesra hanya bisa mendapatkan 35 pasangan. Mereka akan dinikahkan secara massal. Biaya pernikahan menurut Eddy Sulistyo dianggarkan sekitar Rp 1 jutaan per pasangan.
Rinciannya untuk biaya nikah KUA sekitar Rp 600 ribu, transportasi Rp 300 ribu, hotel, rias, resepsi dan lainnya Rp 100 ribu.
“Total anggaran sekitar Rp 350 juta. Anggaran tersebut dialokasikan dari APBD Kota Malang,” jelasnya.@aji_dewa_roisky
0 comments:
Post a Comment