Sunday, April 6, 2014

Wk. Rektor ISID Gontor: Korban ke Bandung urus beasiswa studi di Turki

Wk. Rektor ISID Gontor: Korban ke Bandung urus beasiswa studi di Turki




LENSAINDONESIA.COM: Kedatangan jenasah Kharis Budi Cahyono, Asisten Dosen ISID Gontor, Ponorogo, Jatim — salah satu korban KA Malabar di Tasikmalaya, Jabar– di rumahnya Ponorogo, disambut isak tangis keluarga dan juga teman-temanya alumni Institut Studi Islam Darusalam (ISID) Gontor. Bahkan, sepupu dan nenek korban jatuh pingsan.


Sunarto ayah korban tak henti-hentinya meneteskan air mata saat melihat jenasah anak sulungnya pergi untuk selamanya.


Baca juga: Pondok Gontor berduka, staff pengajarnya jadi korban tewas KA Malabar dan Penjaga pintu perlintasan kereta api harus memiliki sertifikat


Pemuda asal Desa Karanglo Kidul, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jawa Timur ini tewas dalam kecelakaan KA Malabar jurusan Bandung- Malang yang mengalami anjlok dan masuk jurang akibat pergeseran rel yang disebabkan tanah longsor di lintasan KA km 244+0/1, Jumat malam (04/04/14).


Korban yang berangkat dari Ponorogo ke Bandung, Rabu (02/04/14) mendapat tugas dari rektornya mengurus beasiswa untuk proses melanjutkan studi bahasa arab ke Turki, Qatar, dan Sudan. Dalam menjalani proses itu, tentu juga mengikuti seminar.


Di mata keluarga juga teman-teman alumni ISID Gontor, korban adalah seorang pemuda yang santun dan taat beribadah serta breprestasi dan punya komitmen untuk mengajak lingkungannya menjadi agar lebih baik.


“Kami keluarga ISID memang berduka, tapi kami juga marasa bangga dan bersyukur punya adik dan alumni Kharis Budi Cahyono, dimana untuk prestasi akademik sangat luar biasa,” kata Dhaiyatun Maschon, wakil Rektor Urusan Kerjasama Luar Negeri.


“Selain keberhasilannya di kampus, almarhum punya komitmen yang kuat untuk mengajak lingkungannya menjadi lebih baik dan positif,” tambah Wakil Rektor itu.


Kepala Dusun Karanglo Kidul, Kecamatan Jambon, Bondan, mengatakan,”Kharis ini sangat patuh sekali kepada orang tuanya, dan dia termasuk anak yang sangat pandai,” ucapnya.


Usai disholatkan jenasah korban selanjutnya langsung dikebumikan di pemakaman umum desa setempat.


Diketahui sebelumnya, KA tujuan Malang, Jawa Timur, yang berangkat dari stasiun Bandung pukul 15.30 dengan membawa 367 penumpang dari rangkaian 7 gerbong yang terdiri dari kereta penumpang, kereta makan dan kereta bagasi dua gerbong mengalami anjlok, 3 orang meninggal dunia, 35 lainnya mengalami luka-luka. @arso

Korban tiba dirumahnya. Ayah korban mencium jenazah korban saat peti jenazah dibuka. Korban disalatkan jenazah oleh keluarga besar kampus ISID dan keluarganya. Jenazah korban diusung ke lokasi pemakaman.


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment