LENSAINDONESIA.COM: Memasang konten gambar porno dan menghina orang dalam status di media sosial seperti Facebook ternyata bisa menghsilkan uang puluhan juta. Setidaknya hal itu dialami Muhammad Arsyad, buruh sate yang menjadi tersangka penghina Presiden Jokowi dan ditahan di Braeskrim Mabes Polri
Jaringan Merah Putih (JMP) dikabarkan memberi bantuan modal usaha untuk keluarga Muhammad Arsyad, buruh sate yang menjadi tersangka penghina Presiden Jokowi. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp 35 juta.
Baca juga: Unggah gambar Facebook hina Presiden Jokowi, tukang sate ditahan
Ketua Presidium Jaringan Merah Putih, Nanik S Deyang, yang menyerahkan langsung bantuan modal usaha untuk keluarga Muhammad Arsyad mengatakan dana itu terkumpul dari hasil iuran anggotanya. “JMP menyerahkan bantuan Rp 35 juta dari hasil iuran anggota,” terangnya saat mengunjungi kediaman tersangka penghina presiden di Ciracas, Jakarta Timur, kemarin.
Menurut Nanik, pemberian uang itu untuk modal usaha karena Muhammad Arsyad selama ini menjadi tulang punggung keluarga sebagai buruh kipas sate. Karena dituduh menghina Presiden Jokowi dan ditahan di Mabes Polri, maka tersangka tak bisa memberi nafkah bagi keluarganya . “Kami berharap ini benar-benar dimanfaatkan untuk menjalankan usaha, bukan untuk yang lain,” ucapnya.
Tak hanya itu, Nanik mengatakan bahwa Jaringan Merah Putih akan mendukung keluarga Muhammad Arsyad dengan mengupayakan perlindungan terhadap tersangka penghina presiden ini selama menjalani proses hukum.
Mudah-mudahan setelah ini, walaupun mendapat uang puluhan juta rupiah, tak ada lagi orang iseng yang memasang gambar-gambar porno di Facebook dan menghina orang. Karena bagaimanapun juga, menghina orang dan mengedit fotonya jadi model porno sudah sangat menghina pribadi sesorang, apalagi terhadap presiden sebuah negara.@yh/andiono
0 comments:
Post a Comment