Sunday, March 1, 2015

IPW: Masyarakat harus dukung Polri bongkar dua kasus mega korupsi

IPW: Masyarakat harus dukung Polri bongkar dua kasus mega korupsi




LENSAINDONESIA.COM: Ketua Presideum Indonesian Police Watch, Neta S Pane menyambut baik rencana Bareskrim Polri untuk membongkar dua kasus mega korupsi di Indonesia. Jika langkah ini benar-benar direalisasikan oleh Bareskrim Polri, maka menurut Neta hal ini akan bisa mengangkat citra Polri.


“Saya yakin salah satu cara yang paling efektif untuk mengembalikan citra Polri yang dengan membongkar kasus-kasus mega korupsi di Indonesia. Saya harapkan polri bisa mengambil alih kasus-kasus mega korupsi yang mandek di KPK karena alasan yang tidak jelas meski bukti-bukti sudah sangat cukup ditambah keterangan banyak saksi di persidangan,” ujar Neta kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/3/2015).


Baca juga: Ibas minta pemerintah lanjutkan program PPIP dan Di Ngawi, Ibas ingatkan Pemerintahan Jokowi prioritaskan PD dan PAUD


Kata Neta, KPK terlihat tebang pilih dalam penanganan kasus yang melibatkan keluarga Cikeas. Ia mencontohkan kasus Bank Century, Hambalang dan SKK Migas banyak saksi yang menyebut keterlibatan putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono.


“Kenapa keterangan saksi ini tidak pernah ditindaklanjuti KPK?Kenapa Ibas tidak pernah dipanggil? Saya harap dua kasus besar yang dimaksud adalah kasus SKK Migas dan Hambalang, semua yang terlibat harus dibongkar.Kalau ini dilakukan Bareskrim, maka rakyat akan kembali mendukung Polri,” tambahnya.


Ia mengatakan kalau perlu menurutnya Bareskrim Polri mengambil alih kasus-kasus Bank Century yang dikabarkan juga melibatkan Mantan Presiden SBY, yang mandek di KPK. Pemerintahan saat ini menurutnya harus mendorong agar kasus-kasus yang melibatkan penguasa lama bisa dibongkar dan keadilan bisa ditegakkan.


“Bareskrim Polri harus dijadikan leader pemberantasan korupsi, untuk mengubah budaya lama yang tidak baik.Ini juga bagian dari revolusi mental. Coba bayangkan Cuma di Indonesia yang ganti rezim, penguasa lama aman saja.Kalau ini budaya lama tidak diubah, maka sampai kapanpun korupsi tidak bisa dihentikan. Jokowi harus mencontoh Korea Selatan yang tidak takut untuk menghukum pemimpinnya yang korup dengan hukuman mati.Kalau ini dilakukan maka mega korupsi akan bisa dihentikan, jika tidak maka sampai kapanpun korupsi akan tetap ada.Bagaimana mau memberantas korupsi, kalau pelaku mega korupsinya bisa bebas,” tegasnya.


Sebelumnya Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie menegaskan Polri berkomitmen mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Bahkan saat ini Polri tengah menyelidiki dua kasus korupsi besar atau mega korupsi.


“Selama lebih-kurang dua minggu ke depan, konsentrasi penyidik Bareskrim Polri yang dipimpin Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso akan terfokus pada upaya mengungkap secara maksimal dua kasus korupsi besar tersebut,” ujar Ronny F Sompie kepada wartawan, Kamis (26/2/2015) lalu. Namun, tidak disebutkan kasus korupsi apa yang dimaksud. @sita


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment