LENSAINDONESIA.COM: Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lamongan berlangsung semarak.
Sebanyak 150 penari cilik membawakan kreasi Tari Silir-silir membuka upacara yang dilangsungkan di Alun-alun Lamongan tersebut, Sabtu (02/05/2015).
Baca juga: Lagi, pungli merajalela di SMPN 5 Lamongan dan Murid dan guru SMPN 1 Sukodadi jadi sasaran pungli Kepala Sekolah
Tarian ini diciptakan khusus untuk Hardiknas tahun ini oleh dua maestro tari Lamongan, Tri Kristiani dan Ninin Desinta.
Keduanya selama ini dikenal sebagai kreator tari Lamongan yang telah banyak memenangkan kejuaraan hingga level nasional, termasuk Tari Boran.
Tarian yang dibawakan siswi sekolah dasar ini, kata Kristin, menggambarkan keceriaan anak-anak maupun remaja, saat mereka berkumpul dan bercanda ria.
Sambil menikmati tiupan angin yang berasal dari kipas yang dibawa. Silir-silir, sambung dia, bermakna hembusan angin sepoi-sepoi yang membawairingan senyum, canda dan tawa dari para penarinya.
Tari Silir-silir, menurut Kristin, juga merupakan rangkaian perwujudan angin yangbertiup lembut.
“Angin tersebut berasal dari lambaian lembut kipas para penarinya,” ujarnya.
Upacara ini juga dihadiri Bupati Fadeli sebagai inspektur upacara.
Saat membawakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Fadeli mengatakan, Indonesia ini digagas oleh anak-anak muda terdidik dan tercerahkan.
Menurut dia, pendidikan telah membukakan mata dan kesadaran merekauntuk membangun sebuah Negeri Bhineka yang modern. “Wajah masa depan kita berada di ruang-ruang kelas, memang. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa tanggung jawab membentuk masa depan itu hanya berada dipundak pendidik dan tenaga kependidikan di institusi pendidikan,” ujarnya.
Secara konstitusional, jelas dia, mendidik adalah tanggung jawab negara. Namun, secara moral, mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.
Seusai upacara, Bupati Fadeli bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan Sekkab Yuhronur Efendi menyerahkan penghargaan kepada sejumlah insan pendidikan yang berprestasi.
Diantaranya Aldona Faradila dari SMPN 1 Kedungpring sebagai Juara II Nasionallari estafet 5×80 meter. Kemudian Astrie Dianifa dan Iftitania Ardita dari SMAN1 Lamongan sebagai Juara III KTI-ISPO tingkat nasional. Keduanya akan masuk kontingenIndonesia di ajang yang sama di Belanda.@ali muhtar
0 comments:
Post a Comment