Thursday, September 25, 2014

INSA mengaku rugi Rp 3 miliar per hari jelang HUT TNI ke-69

INSA mengaku rugi Rp 3 miliar per hari jelang HUT TNI ke-69




LENSAINDONESIA.COM: Uji coba yang dilakukan Armatim jelang HUT TNI ke-69 di area PT Pelindo III Tanjung Perak selama dua hari terakhir, membuat anggota Indonesia Nation Ship owner Assosiation (INSA) Surabaya merugi hingga Rp 6 miliar (1 hari=Rp 3 miliar).


Kamis (25/9/2014), melalui Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) INSA Surabaya, Steven H Lasawengan, anggota INSA mengungkapkan ganjalan. “Jelas hal ini merugikan kami. Seharusnya ada kebijakan tertentu dan dikomunikasikan jauh-jauh hari,” ujarnya dengan nada kesal.


Baca juga: Garbarata Gapura Surya akhirnya sukses dalam uji coba dan Ribuan lubang resapan biopori sambut HUT TNI ke-69


Ia berharap, PT Pelindo III selaku operator pelabuhan mampu mengurai kepadatan kapal-kapal yang akan melakukan bongkar muat, sehingga aktivitas kegiatan bongkar muat tidak memakan biaya operasional cukup besar. “Ini semua tergantung PT Pelindo III. Kalau bisa cepat dalam proses bongkar muat, maka tidak akan merugikan pengusaha pelayaran lebih besar,” ungkapnya.


Sekedar diketahui, dalam rangka menyambut HUT TNI ke-69, Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) ditutup sementara mulai kemarin pukul 06.00–11.00 WIB. Selain itu, pelabuhan kembali ditutup pada 29 September dan 1, 2, 3, 4, 6 Oktober 2014.


Ditempat terpisah, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Dorojatim berharap semua pihak untuk memahami kondisi yang ada. “Tidak ada penutupan. Yang ada penyesuaian penjadwalan kedatangan dan keberangkatan. Dan itu sudah dibahas dengan pihak terkait,” tegas Darojatim.


Data Pelindo III Tanjung Perak menyebutkan, selama penutupan APBS, sedikitnya ada 30 kapal-kapal bermuatan kontainer yang berhenti di zona labuh. Dan kegiatan latihan HUT TNI ke-69 ini diperkirakan akan terjadi penumpukan kapal mencapai 240 kapal. Sementara kapasitas zona labuh hanya sekitar 80 kapal. Dengan ansumsi kegiatan bongkar muat akan memakan waktu dua minggu untuk proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak.


Pasalnya, kapal-kapal petikemas tersebut sebagaian besar adalah kapal asing. Sehingga perlu reschedule (penjadwalan ulang) untuk tambat maupun sandar di Pelabuhan Tanjung Perak. @angga_perkasa


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment