LENSAINDONESIA.COM: Polresta Madiun berhasil mengamankan puluhan preman yang menyamar sebagai tukang parkir, selama lakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di bulan Januari 2015. Selain itu, berbagai kasus judi serta asusila juga berhasil diungkap dalam operasi pekat.
Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Tatang Prajitno Panjaitan menerangkan bahwa operasi pekat yang digelar pada 1 Januari 2015 lalu bertujuan untuk menciptakan kenyamanan ditengah masyarakat. AKP Tatang juga menambahkan kasus paling sering terjadi adalah tindak pemerasan yang dilakukan oleh para preman yang terkadang menyaru sebagai tukang parkir yang tidak terdaftar atau tukang parkir liar.
Baca juga: Operasi Sikat Semeru, Polrestabes Surabaya gulung 89 penjahat
“Jadi kita berupaya memberikan rasa nyaman kepada masyarakat kota MAdiun pada khususnya, dan pada saat operasi pekat pada bulan Januari kemarin kita mengamankan puluhan preman yang menyaru sebgai tukang parkir,” terang AKP Tatang pada lensaindonesia.com, Minggu (1/3/2015).
Dari data yang diperoleh, dalam operasi pekat tersebut Polresta Madiun menjaring kasus premanisme sebanyak enam puluh tujuh perkara, untuk judi ada lima perkara, sedangkan untuk kasus curanmor (3C) sebanyak empat perkara.
Kasatreskrim menambahkan yang memprihatinkan di wilayah kota Madiun yakni maraknya preman yang menyaru sebagai juru parkir mereka sendiri juga tidak terdaftar sebagai juru parkir yang sah. “Kasus yang sering meresahkan seringkali dilakukan oleh preman preman yang menyaru sebagai juru parkir sehingga kami pada bulan januari lalu mengamankan enam puluh tujuh preman yang mengaku sebagai tukang parkir dan saat ini memang tidak kita tahan namun kita kasih pembinaan terlebih dahulu,” pungkas AKP Tatang.
Selain operasi pekat yang dilaksanakan pada bulan Januari 2015 Polresta Madiun juga pada tanggal 12 Februari sampai dengan 26 Februari 2015 lakukan operasi sikat dan hasilnya mengamankan empat unit sepeda motor , beberapa handphone serta uang tunai ratusan ribu rupiah.@dhimaz_adi
0 comments:
Post a Comment