LENSAINDONESIA.COM: Aksi dukungan terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) digelar selama car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/15). Warga DKI yang meluber olah raga bersepeda dan jalan kaki di Jalan MH Thamrin itu, praktis tersedot perhatiannya terhadap aksi itu.
Aksi dukungan terhadap Gubernur DKI yang kini menghadapi serangan DPRD DKI –buntut dari polemik APBD 2015– itu sangat mengundang simpati. Pasalnya, para pelaku aksi merupakan gadis-gadis cantik dengan sikap santun menyampaikan aspirasinya dan tidak mengesankan beringas layaknya aksi-aksi demo.
Ratusan orang peserta aksi dukungan itu, rata-rata anak muda. Mereka membagikan topeng wajah Ahok, yang katanya , berjumlah lebih 200 topeng. Selain itu, gadis-gadis yang mengenakan t-shirt berlogo #save Ahok, juga membagikan cetak selebaran berisikan petisi.
Para pelaku aksi itu ada yang mengenakan topeng wajah Ahok dengan memampangkan poster-poster, spanduk, dan papan tulis. Postennya berisi tulisan di antaranya, #Gue Ahok; Berani lawan Begal APBD. Ada pula yang membiarkan wajahnya yang polos cantik dengan mengumbar senyum sambil memampang poster dukungan terhadap Gubernur Ahok.
Setyo, seorang ayah yang datang di car free day bersama istri dan tiga anaknya, menyampaikan harapan agar kisruh antara DPRD dengan Gubernur Ahok segera diselesaikan secara musyawarah. “Saya tahu kisruh masalah APBD itu di teve. Pak Ahok harus didukung menyelamatkan uang APBD milik rakyat Jakarta Rp12,1 triliun,” kata Setyo.
Setyo yang enggan menyebut profesinya, mengatakan, dirinya termasuk warga di Jakarta tentu khawatir upaya hak angket yang dilakukan DPRD berujung pada pemakzulan (pelengeran) Gubernur Ahok. “DPRD punya alasan kuat karena Pak Ahok menyerahkan APBD ke Mendagri bukan yang disahkan pimpinan DPRD. Saya pribadi berharap, diselesaikan dengan jalan musyawarah saja. Anggaran siluman itu dibatalkan saja, kan uangnya belum digunakan,” katanya.
Warga lain di car free day, Aryani yang mengaku dirinya pernah ikut tim sukses Jokowi-Ahok saat Pilgub DKI, dia ngotot mengatakan Gubernur Ahok tidak salah menyerahkan APBD ke Mendagri yang tidak disetujui DPRD. “Mungkin, Pak Ahok kalau tidak dengan cara itu (menyerahkan APBDyang belum disyahkan, red) tidak bisa menyelamatkan anggaran siluman Rp12,1 tiliun,” kata perempuan yang berprofesi sebagai penulis ini.
Sementara itu, terpisah, Sariadi (48) seorang sopir pribadi, mengatakan, “Begal motor aja dibakar, masa koruptor begal uang rakyat dibiarkan,” kata Sariadi. @yuan
0 comments:
Post a Comment