LENSAINDONESIA.COM: Peneliti Utama Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Syaiful Syam menyimpulkan hasil penelitiannya terbaru sampai akhir Maret, bahwa partai Pemilu 2014 yang memperlihatkan potret kurang bersinar adalah Partai Demokrat dan Partai PKS.
“Ada sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Partai Demokrat semakin terjerembab. Partai Demokrat tidak berhasil melakukan konsolidasi internal semenjak kasus-kasus korupsi bergelombang menimpa mereka,” kata Syaiful Syam di Pulau dua, Jakarta, Kamis (03/04/2014).
Baca juga: Survey LSJ: Hanura, Gerindra dan NasDem ungguli Demokrat dan PKS dan HT dielukan dapat perbaiki nasib pedagang buah
Selain itu, lanjut Syaiful, “Persepsi publik terhadap kinerja pemerintah SBY-Boediono sangat rendah. Ini gilirannya merugikan Demokrat sebagai the ruling party, tidak munculnya tokoh atau ikon baru pengganti SBY sebagai megnet utama untuk mendulang dukungan publik bagi partai Demokrat.”
Syaiful Syam mengungkapkan, PKS juga mengalami penurunan dukungan seperti Demokrat. Ini akibat kasus korupsi, namun turunnya elektabilitas PKS tidak sedrastis Demokrat. Partai kaum santri perkotaan itu berhasil melakukan konsolidasi internal. Walau begitu, partai mantan Presiden PKS LHI harus merelakan statusnya sebagai jawara partai-partai berbasis massa Islam diambil alih partai lain.
“Lima partai berbasis massa Islam yang kelihatannya akan sedikit mengalami peningkatan dukungan adalah PKB. Partai kaum santri pedesaan ini dalam survei LSJ, dengan lembaga survei lainya selalu bercokol yang terbaik dari lima partai berbasis massa Islam. Rhoma Irma, Jusuf Kalla dan Mahfud MD sedikit banyak turut mengangkat PKB dari keterpurukan,” ujarnya.
Survei ini dilaksanakan tanggal 18 sampai 30 Maret 2014 di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1225 dengan margin of error +/- 2,8% dan level of confidence 95%. Populasi dari survei LSJ adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih (berusia 17 tahun ke atas, atau usia 17 tahun tapi sudah menikah).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan berpedoman pada kuesioner. Survei ini dibiayai beberapa pengusaha nasional yang punya kepedulian terhadap masa depan demokrasi Indonesia. Syaful syam tidak menyebutkan siapa pengusaha yang dimaksud.
Syaiful tidak merinci kenapa partai-partai Islam seperti PAN, PPP, PKB, selain PKS yang sebelumnya masuk tujuh partai besar pada Pemilu-Pemilu sebelumnya termasuk hasil Pemilu 2009, tapi kali ini, justru tergusur. Sebagaimana hasil suvey lembaganya, kehadiran Hanura, Gerindra, dan NasDem menggantikan posisi yang enam besar yang sebelumnya diduduki PKS, PAN, PKB, maupun PPP.
Ini komposisi hasil survei LSJ untuk eletabiltas partai;
1. Partai Golkar : 18,5%
2. PDI Perjuangan : 17,6%
3. Partai Hanura : 15,1%
4. Partai Gerindra: 13,5%
5. Partai NaSdem :7,1%
6. Partai Demokrat: 6,3%
7. PKB : 5,1%
8. PPP : 4,5%
9. PAN : 4,2%
10.PKS : 3,6%
11.PBB : 1,9%
12.PKP : Indonesiasia 0,5%
13.Undecided : 2,1% @endang@endang
0 comments:
Post a Comment