LENSAINDONESIA.COM: Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, SH, MHum, menyampaikan arahan kepada seluruh Perwira Pertama (Pama) Koarmatim di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA), Koarmatim, Ujung, Surabaya.
Pangarmatim menyampaikan tujuh poin penting yang harus dilaksanakan Pama Koarmatim. Poin pertama disampaikan Pangarmatim, yakni Pama harus menanamkan kebanggaan dari lingkup organisasi paling kecil maupun KRI.
Baca juga: Dua Kadet AAL menimba ilmu dari Pangarmatim dan Pangarmatim resmikan bakti sosial kesehatan
Kebanggan sebagai prajurit menurut Pangarmatim harus dibangun sejak dini sebagi salah satu cara untuk membangun motifasi dalam kompetisi medan juang profesionalisme. “Kebanggaan sebagai awak Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI AL sebagai modal utama bagi setiap Perwira,” kata Pangarmatim, Senin lalu (21/4/14).
Ke dua, setiap individu Pama Koarmatim posisinya adalah prajurit TNI. Dalam konteks profesi, Perwira Koarmatim tidak bisa dibandingkan dengan perwira dari matra ataupun instasi lain. Ke tiga, yakni profesi perwira sebagai pengawak Alutsista TNI. Dalam kontek ini perwira Koarmatim dituntut memiliki kemampuan khusus dalam bidang-bidang tertentu serta dengan standart khusus. Dalam hal ini, setiap Pama harus senantiasa memahami dan melakanakan Peraturan Dinad Dalam (PDD) Khas TNI AL di tempat kerjanya.
Hal yang perlu difahami dalam poin ke empat, lanjut Pangarmatim, yakni Armada RI khususnya Koarmatim merupakan parameter kekuatan TNI AL. Kemudian ke lima, kualitas perwira pengawak Alutsista harus profesional. Makna dari profesional secara luas merupakan salah satu janji dalam sumpah prajurit.
Dalam hal ini setiap perwira dituntut untuk memiliki terobosan, inovasi, gagasan dan ide-ide baru sebagai cara berpikir yang tinggi. Perwira juga harus mengetahui dan memahami hukum militer, disiplin, pidana dan tindakan disiplin militer dalam kehidupan dinas sebagai prajurit TNI.
Hal terpenting yang disampaikan Pangarmatim di poin ke enam, yakni setiap individu Pama harus dapat menjadi motor organisasi. Diperlukan kondisi kesehatan fisik jasmani rohani, enerjik, dengan pemikiran yang sehat penuh gagasan, untuk membangun cara berfikir yang sistematis. Sebagai motor organisasi, perwira harus memperhatikan dan peduli terhadap diri pribadi dan lingkungan. Poin terakhir yang ketujuh, yaitu bahwa kehidupan perwira harus berlandaskan Trisila TNI AL dalam kehidupan sehari-hari.
Di akhir arahannya, Pangarmatim menyampaikan, agar tujuh poin penting yang disampaiakan tersebut diterapkan dilingkungan dinas dan bermasyarakat. Sebagai pemimpin, diminta setiap perwira dapat membangun komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan sebagai tanggung jawab moral kepada anak buah. Semua aspek tersebut dapat tercapai jika setiap perwira harus dibekali dengan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan hidup sebagai prajurit TNI.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji serta para Komandan Satuan dan Kasatker di lingkungan Koarmatim. @pr/licom
Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Drs. Yayan Sugiana
0 comments:
Post a Comment