LENSAINDONESIA.COM: Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan dan dukungan kepada PT Toyota Indonesia yang kembali menyelenggarakan Toyota Eco Youth ke-8 tahun ini.
Toyota sebagai korporasi internasional mengimplementasikan prinsip triple P; “profit, people, planet”. Triple P ini melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
Baca juga: Pelayanan kesehatan gratis kepada warga di Fly Over Balimester dan Program Astra terpadu satu Indonesia Awards pecahkan rekor
Program ini dilaksanakan sejak September 2013, melalui sosialisasi, pemilihan proposal dari partisipan, workshop, implementasi, penilaian, dan pemberian penghargaan.
Tahun 2014 ini, Toyota Eco Youth mengusung tema “Green Geoneration” dengan fokus kegiatan pemecahan masalah lingkungan di dalam sekitar sekolah. Terdapat 625 proposal yang masuk dari 400 sekolah (SMU dan sederajat).
Dari hasil penilaian yang dilakukan para juri terdiri Arif Rachman Hakim, Didi Kaspi Kasim, dan Jatna Supriatna, terpilih 20 pemenang.
Penyerahan para juara Eco Youth ke-8 diselenggarakan di Jakarta, diberikan kepada SMU 1 Yogyakarta sebagai juara umum. Sementara itu, juara untuk Kategori Proses (behavior improvement) adalah:
* Juara 1 SMU 9 Surabaya dengan judul proposal “Grebek pasar”
• Juara 2 SMKN 5 Surabaya dengan judul proposal “Rumah energi pengolah limbah”
• Juara 3 SMU Labschool Jakarta dengan judul proposal “Mengatasi masalah banjir di sekitar sekolah”
Untuk Kategori Produk para pemenangnya adalah :
• Juara 1 SMU 1 Yogyakarta dengan karya : “Penyiram tanaman dan penebar pupuk otomatis”
• Juara 2 SMU 10 Surabaya dengan karya “Buah mangrove menjadi sirup mangrove”
• Juara 3 SMU 6 Yogyakarta dengan karya “Pemanfaatan limbah fastfood”
Deputi MenLH Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ir. Ilyas Asaad, MP, mengatakan, “Penghargaaan kepada semua peserta Eco Youth yang berhasil mencapai hasil maksimal dalam membina dan mewujudkan siswanya menjadi siswa yang peduli dan berbudaya lingkungan dan kepada para siswa yang telah berhasil, selamat dan jadilah pejuang lingkungan yang tangguh dan kritis.”
Pendidikan lingkungan yang dikembangkan Toyota, merupakan salah satu pilihan yang tepat dan searah dengan kebijakan KLH yang mengarahkan CSR lingkungan, salah satunya adalah pengembangan pendidikan lingkungan. Tujuan umum pendidikan lingkungan adalah pengembangan perilaku berwawasan lingkungan yang bertanggung jawab, baik secara individu maupun kelompok untuk generasi kini dan generasi yang akan datang.
Kementerian Lingkungan Hidup bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sejak 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan Program Adiwiyata –yaitu sekolah peduli dan berbudaya lingkungan– saat ini ada 2.502 sekolah ikut program ini. Dan, 243 diantaranya mencapai Predikat Adiwiyata Mandiri. @pr
0 comments:
Post a Comment