LENSAINDONESIA.COM: Rekapitulasi Pemilu Legeslatif (Pileg) untuk DPRD Provinsi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo terjadi ketegangan.
Terjadinya ketegangan saat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mlarak membacakan hasil perolehan suara. Saat itu ditemukan form D yang tidak sesuai dengan form C, sementara pada form DA sudah sesuai dengan jumlah form C.
Baca juga: Golkar unggul di Ponorogo, Ibas tertinggi dan KPU Kabupaten Ponorogo gelar coblosan ulang di Sambit
Dari itu, pembacaan untuk perolehan suara di PPK Mlarak terpaksa harus di tunda sampai adanya perbaikan. Namun setelah tiba giliran untuk membacakan kembali ternyata masih belum benar, sehingga harus ditunda untuk yang ketiga kalinya.
“Karena ditemukan ketidak sesuaian antara form D dan C maka kita rekomendasikan untuk mencocokan dengan form DA yang ternyata untuk form D memang juga tidak sesuai,” ucap Arif Supriyadi ketua Panwaskab Ponorogo, Senin (21/04/2014).
Dengan adanya penundaan tersebut membuat molornya waktu penghitungan suara untuk DPRD provinsi, sehingga sampai menjelang pukul 00.00, yang menyebabkan rekapitulasi untuk DPRD Kabupaten terpaksa harus ditunda pada pagi harinya.
“Ternyata ada perubahan tapi saksi tidak menyampaikan kepada kami, saksi di TPS juga belum memberitahukan,”ucap Agus Hamid, Saksi PKS di KPUD Ponorogo.
Dengan adanya ketidak sesuaian tersebut, KPU Kabupaten Ponorogo terpaksa harus mengambil kembali kotak suara yang telah disimpan di gudang logistik KPU yang berada di Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan.
“Ya kita terpaksa kita harus mengambil kembali kotak suara yang telah kita simpan di gudang logistik, untuk kita buka bersama guna mencocokan antara form DA,”imbuh Agung Nugroho komisioner KPU Kabupate Ponorogo.
Sementara untuk penghitunga surat suara untuk DPRD Kabupaten Ponorogo sampai dengan berita ini ditulis masih berlangsung, praktis pelaksanaan penghitungan suara keseluruhan berlangsung cukup lama yaitu memakan waktu 3 hari.@arso
0 comments:
Post a Comment