LENSAINDONESIA.COM: Wali Kota Malang, HM Anton meresmikan Ruman Susun Sewa (Rusunawa) di Kedungkandang, Kamis (3/4/2014). Peresmian Rusunawa bernilai Rp25 miliar ini terkesan dipaksakan, karena pagarnya masih belum terpasang. Karenanya, menuai anggapan demi mengejar pencitraan Pemilu 9 April mendatang.
Walikota Malang, JM Anton tidak menyinggung soal pagar belum selesai itu. Usai meresmikan dan menyerahkan kunci pada calon penghuni, dia meminta agar dirawat dan dinikmati. Dia mewanti-wanti pada para penghuninya agar tidak dialihkan kepada pihak lain.
Baca juga: HUT Seabad Kota Malang meriah dan Tolak Blue Bird, ratusan sopir taksi demo Walikota Malang
“Tolong kalau sudah menempati Rusunawa ini jangan pindah lagi. Apalagi sampai dialihkan kepada pihak lain. Apakah itu saudaranya, famili atau orang lain. Jangan kembali lagi ke tempat atau domisili lamanya di DAS Brantas,” katanya.
Dia mengingat bahwa Pemkot Malang tidak akan memberikan toleransi pada warga yang sudah mendapatkan Rusunawa, kembali lagi ke tempat lamanya. Para penghuni yang memiliki rumah di kawasan DAS Brantas jiga diminta agar segera membongkar sendiri rumahnya.
Wali kota ini tidak ingin kasus serupa terjadi lagi sebagaimana di Rusunawa Kutobedah. “Kalau sudah menerima kunci, tidak boleh mengalihkan pada pihak lain dan kembali lagi ke tempat yang lama. Sebab, untuk memiliki Rusunawa ini ada persyaratan mutlak,” katanya.
Di antara persyaratan itu, tidak memiliki rumah,tinggal di kawasan kumuh atau berdomisili di kawasan DAS Brantas. Jika memenuhi persyaratan tersebut, maka warga yang bersangkutan berhak menempati Rusunawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Malang, Djarot Edy Sulityono mengatakan pembangunan Rusunawa itu dibangun dengan dana sharing dari APBN dan APBD 2012. Besaran anggarannya Rp25 miliar lebih.
Secara teknis, kata dia, Rusunawa itu dibangun dengan model twinblock oleh rekanan PT Pulo Mas Utama Jakata. Bangunan itu dibangun di atas lahan 20 x 60 meter berlantai lima. Itu terdiri dari 96 kamar untuk umum dan dua kamar khusus warga difabel.
Rusunawa itu dilengkapi dengan beberapa fasilitas. Di antaranya R uang Serba Guna, Mushollah, Ruang Komersial, Ruang Parkir Motor, Ruang Panel, Ruang Pengelola, Ruang Penjaga dan Ruang Difabel. Meski begitu, Djarot mengakui bila pembangunan pagar untk gedung tersebu masih belum.
“Pagar itu akan kita bangun dengan anggaran APBD tahun 2014. Nilainya sekitar Rp600 juta. Kita harapkan jika semua itu sudah selesai, maka para penghuni Rusunawa ini bisa kerasan dan hidup di hunian yang layak,” kata Djarot. @aji_dewa_roisky
0 comments:
Post a Comment