Friday, August 1, 2014

Ini pernyataan Dewan Masjid Indonesia soal korban halal bihalal JK

Ini pernyataan Dewan Masjid Indonesia soal korban halal bihalal JK




LENSAIND0NESIA.COM: Tragedi Open House “silaturahim Lebaran” Wapres terpilih, HM Jusuf Kalla dengan masyarakat yang menelan korban seorang meninggal pada 30 Juli lalu, akhirnya Dewan Masjid Indonesia (DMI) ikut berbicara.


DMI menyimpulkan antusiasme warga yang datang untuk halal bihalal di kediaman Wapres terpilih, di Makassar (30/07/14), menyebabkan terabaikannya ketertiban warga. Masyarakat kurang sabar berjabat tangan dengan JK.


Baca juga: Lebaran bersama selfie twitter SBY, Jokowi, Prabowo sampai Cinta Laura dan Keluarga Jusuf Kalla santuni korban Open House


“Ada antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk memberikan ucapan selamat kepada Pak JK atas kemenangannya menjadi Wapres berpasangan dengan presiden terpilih, Joko Widodo,” kata Juru Bicara Dewan Masjid Indonesia (DMI), Hery Sucipto, dalam siaran persnya.


Akibatnya, lanjut Hery, warga kurang memperhatikan ketertiban hingga berdesak-desakan dan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.


“Kejadian seorang meninggal dan beberapa terluka dalam open house di rumah Pak JK itu sama sekali di luar kendali dan di luar kontrol petugas. Kalau saja warga bisa lebih bersabar dan tertib, saya yakin peristiwa itu tidak akan terjadi,” papar Hery.


Pihaknya mengakui jika masyarakat yang datang tahun ini jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Ia menduga, kemenangan JK dalam Pilpres antara lain membuat warga semakin antusias.


Ia meluruskan pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan, kejadikan tersebut akibat warga berdesak-desakan untuk mendapatkan pembagian sedekah dari Ketua Umum DMI.


“Kejadian yang tak diduga tersebut murni musibah dan bukan disebabkan oleh pembagian sedekah, tapi masyarakat yang ingin memberikan ucapan selamat kepada Pak JK,” jelas kader Muhammadiyah tersebut.


Ia menambahkan, bahwa JK dan keluarga setiap tahun membagikan sedekah dalam bentuk paket lebaran dan berisi antara lain bahan sembako. Itu sudah berlangsung lama 10 tahun.


“Hanya saja Pak JK berpesan, tidak usah sedekah tersebut diekspose ke media. Paket lebaran itu pun setiap tahun dibagikan ke masyarakat dan kaum dhuafa melalui Ormas-Ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, HMI, Anshor, PII dan lain sebagainya,” ujar Hery.


Melalui Ormas tersebut itulah, lanjut dia, paket lebaran didistribusikan hingga ke cabang dan ranting (desa) dalam jaringan masing-masing Ormas itu.


“Untuk tahun ini Pak JK membagikan sebanyak 100 ribu paket, dan didistribusikan setelah Pilpres,” tambah Hery.


Pada prinsipnya, kata dia, JK ingin berbagi, khususnya dengan mereka yang kurang beruntung dan selalu memberikan perhatian kepada kalangan masyarakat yang membutuhkan. @licom


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment