LENSAINDONESIA.COM: Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Tantowi Yahya menegaskan, pemekaran jumlah Komisi di DPR yang digagas Koalisi Merah Putih (KPM) sangat diperlukan guna meningkatkan pengawasan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Disamping kinerja akan lebih baik karena pengawasan akan lebih tajam, mitra juga akan mendapatkan ‘lawan’ yang seimbang di DPR,” kata Tantowi, di Jakarta, Senin (13/10/14).
Baca juga: PPP resmi keluar dari Koalisi Merah Putih dan Jokowi-JK dilantik, MPR akan persatukan KMP dan KIH
Praktis, pernyataan poltisi partai Golkar ini seolah turut menepis tudingun bahwa pemekaran komisi yang digagas Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo bertujuan untuk bagi-bagi kursi bagi anggota fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Sementara itu, Tantowi juga menegaskan, ada beberapa komisi yang mitranya memang terlalu banyak dan terlalu jauh penguasaan bidangnya. Dia menyontohkan, di Komisi 1, misalnya, yang bermitra dengan 13 kementrian/lembaga.
Padahal di Amerika dan Eropa, komisi 1 itu dipecah jadi 3 komisi; Pertahanan dan Intelijens, Luar Negeri dan Kominfo.
“Tiga bidang itu beda banget satu dengan yg lainnya. Oleh karenanya, sulit mencari anggota yg menguasai sama baiknya ketiga bidang itu,” lanjut Tantowi.
Akibatnya, sambung dia, banyak anggota yang pilih-pilih komisi daripada bengong.
“Wacana untuk membelah komisi satu menjadi 2, yaitu Pertahanan, intelijens dan luar negeri. Dan kominfo menjadi komisi khusus rasanya patut didukung,” pungkasnya. @endang.
0 comments:
Post a Comment