LENSAINDONESIA.COM: Siti Solikah Dian Novitasari (26) warga Simogunung Baru Jaya Blok F 2 no 42 yang kos di Jl Banyu Urip Wetan I C, Sabtu (25/10/2014) sekitar pukul 05.00 WIB, ditemukan tewas dengan luka parah di kepala akibat dihantam pot bunga oleh Adi suaminya sendiri. Diduga kasus pembunuhan ini berlatar belakang cemburu karena pelaku diduga sakit hati setelah tahu korban selingkuh.
Informasi yang dihimpun Lensa Indonesia, pasangan yang sudah dikaruniai 2 anak ini tinggal di kos sejak tiga tahun lalu. Mereka diketahui hidup rukun dan tidak pernah terlihat bertengkar. Namun sejak tiga bulan terakhir, korban sering tidak pulang sehingga rumah tangganya mulai sering terlibat cekcok. Diduga ibu dua anak itu selingkuh dengan pria lain sehingga sering tak mengindahkan larangan suaminya.
Baca juga: Ine Febrianti ajak pria jangan ada yang jadikan istri "sansak tinju" dan Tan Fang May, majikan penganiaya pembantu ajukan PK
Sebelum kejadian pembunuhan, sekitar pukul 04.30 WIB, korban mendadak hendak pergi. Tentu saja sebagai suami, Adi curiga dan melarangnya. Namun larangan dari suami tak diindahkan dan Siti tetap saja keluar rumah. Adi yang penasaran dan dibakar api cemburu kemudian mengejarnya hingga di Jl Banyu Urip Wetan I B, Adi yang sudah mulai kehabisan kesabaran karena merasa tak dihargai dan curiga istrinya selingkuh langsung mengambil pot bunga di pinggir jalan dan menghantamkannya ke kepala korban empat kali.
Siti langsung roboh bersimbah darah dengan kepala pecah. Adi yang sehari-hari bekerja sebagai penjual burung baru sadar atas tindakannya melakukan pembunuhan terhadap istrinya langsung kabur.
Menurut Heri pemilik kos, rumah tangga keduanya relatif harmonis. Namun tiga minggu terakhir sering terlibat cek cok. “Awal-awal kos disini tidak ada masalah. Namun akhir-akhir ini mereka sering cekcok. Tapi apa yang dipermasalahkan, kami tidak tahu,” terangnya.
Heri juga menambahkan, saat kejadian itu sebenarnya ada warga yang melihat, namun tak berani melerai karena menganggap masalah internal keluarga. “Saat kejadian warga juga tidak ada yang berani menolong karena masalah rumah tangga. Namun ada warga yang menghubungi polisi,” tambahnya.
Petugas Identifikasi Polrestabes Surabaya yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RSU dr Soetomo untuk dilakukan otopsi.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono, menyebut berdasar pemeriksaan sejumlah saksi, kasus pembunuhan ini didahuli cekcok. “Korban yang akan pergi membawa tas sempat dicegah suaminya. Namun entah mengapa korban terus nekat pergi sehingga suaminya mengejar dan gelap mata lalu nekat melakukan tindak kekerasan yang berujung kematian korban,”terangnya.
AKBP Sumaryono menambahkan, begitu korban roboh, pelaku yang tidak lain suami korban langsung melarikan diri. “Identitasnya sudah ada padfa kami. Saat ini anggota sudah ada yang melakukan pengejaran. Mudah-mudahan pelaku pembunuhan bisa cepat tertangkap,” ungkapnya. @rofik
0 comments:
Post a Comment