LENSAINDONESIA.COM: Rapat paripurna DPR RI yang diketuai Ketua DPR Setya Novanto (Golkar) di Senayan, Selasa ini (4/11/14), diboikot seluruh anggota DPR dari fraksi partai tergabung KIH (Koalisi Indonesia Hebat) 244 orang.
Suasana pertikaian politik antara kubu KIH dan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen semakin genting. Tidak ada tanda-tanda kedua kubu ini bertemu untuk bersatu, sebaliknya manuver politik untuk mengembangkan perpecahan terus dilakukan.
Baca juga: Perpecahan DPR meruncing, elit PDIP desak MPR turun tangan dan Meski tak dihadiri fraksi-fraksi KIH, rapat DPR pimpinan KMP klaim sah
Rapat DPR itu sejak awal tidak berjalan mulus, karena sampai Pukul 11.00 WIB, peserta yang datang belum mencapai kuorum. Jumlah anggota Dewan yang hadir hanya 265 orang, dari persyaratan korum 278 anggota DPR.
Itu pun yang hadir cuma dari anggota DPR dari fraksi yang tergabung Koalisi Merah Putih (KMP). Anggota dewan dari fraksi KIH (Koalisi Indonesia Hebat) tidak satu pun terlihat batang hidungnya.
Daftar presensi petugas dari Sekretariat Jenderal DPR RI, menyebutkan Partai Golkar yang hadir 70 anggota dewan dari jumlah total anggota 90 orang. Kemudian, yang hadir dari Partai Gerindra ada 70 anggota, dari total kursi dewan berjumlah 73 orang.
Selain itu, angota dewan yang muncul dari Partai Demokrat ada 55 orang dari jumlah kadernya di DPR 60 kursi. PAN dan PKS masing-masing hadir sebanyak 35 orang dari kursi yang diperoleh sebanyak 48 dan 40 kursi.
Sementara itu, anggota DPR dari fraksi KIH tidak ada yang datang, karena sengaja membokit agenda sidang paripurna yang dilakukan DPR dipimpin dari anggota fraksi partai yang tergabung di KMP.
Anggota DPR dari fraksi partai yang bergabung di KIH, seluruhnya 244 orang. Jumlah ini lebih kecil dari total jumlah wakil rakyat yang bergabung dengan KMP, yaitu sebanyak 311 orang.
Sebelumnya, anggota DPR dari fraksi PDIP Ahmad Basyarah menyampaikan, KIH tidak akan hadir dalam rapat paripurna diketuai Setya Novanto pada Selasa ini (4/11/14) yang mengagendakan pengesahan mitra kerja antara DPR dan kabinet Presiden Joko Widodo.
“Enggak datang. Sebab, mereka (DPR pimpinan KMP) akan jalan terus dengan pemikiran sendiri yang kami anggap pemikiran keliru. Kalau datang juga akan menimbulkan kegaduhan,” kata Bazarah di Jakarta. @endang
0 comments:
Post a Comment