Kemenlu akui korban pembunuhan di Hongkong adalah warga Indonesia

LENSAINDONESIA.COM: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, memastikan satu dari dua korban pembunuhan pria asal Inggris, Rurik Jutting, di Hongkong adalah warga negara Indonesia yang memakai visa turis. Kasus ini masih terus ditangani Polisi Hongkong.

“Informasi yang diterima Konsulat Jenderal di Hongkong, satu diantara dua korban dipastikan adalah WNI dan dia menggunakan visa turis untuk masuk ke Hongkong,” ujar Michael di Jakarta, kemarin.

Baca juga: Dua PSK asal Indonesia tewas dibantai warga Inggris di Hongkong dan Ketua MPR berang minta Menlu tanggungjawab WNI Hongkong tak coblos

Namun Michael belum dapat memastikan identitas maupun kewarganegaraan satu korban yang lain. Ada dugaan, korban lainnya adalah wanita asal Philipina. Kedua korban adalah rekan satu kerja di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Wan Chai. “Yang satu lagi, kami sedang mengonfimasi kewarganegaraannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa diketahui,” tambahnya.

Michael menolak menyebutkan identitas korban asal Indonesia dan berkilah tidak dalam kapasitas untuk mengungkap data pribadi korban. “Satu korban diduga WNI dan hingga saat ini masih masih dalam proses mengomunikasikan kewarganegaraannya,” terangnya.

Namun menurut keterangan sejumlah sumber, WNI yang tewas dibantai Rurik Jutting adalah Sumarti Ningsih, warga Cilacap, Jawa Tengah, yang bekerja sebagai PSK terselubung di Hongkong.

Seperti diberitakan Lensa Indonesia, dua PSK asal Indonesia, Alice dan Jessie (keduanya nama samaran) yang biasa mangkal di kawasan hiburan Wan Chai, Hongkong, tewas dibunuh dalam sebuah apartemen. Diduga mereka sudah lama dibunuh dan jasadnya disimpan dalam sebuah koper.

Saat ditemukan polisi Hongkong pertama kali, jasad kedua PSK korban pembunuhan ini sangat mengenaskan. Selain banyak luka di bagian leher, salah satu PSK bahkan menderita luka tikaman parah sedangkan rekannya sudah dimasukkan dimutilasi dan dimasukkan koper. Diduga jasad korban hendak dibuang pelakunya untuk menghilangkan jejak.

Polisi Hong Kong langsung melakukan penahanan terhadap seorang berkewarganegaraan Inggris, Rurik Jutting, pemilik apartemen tempat kedua PSK meninggal yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis itu.

Rurik Jutting ditangkap polisi Hongkong setelah ditemukan jasad kedua PSK ini dalam kamarnya di sebuah apartemen wilayah Wan Chai.

Asisten komandan polisi Hongkong distrik Wan Siu-hung mengatakan bahwa perempuan yang jadi korban pembunuhan dan ditemukan di dalam koper diduga sudah meninggal cukup lama dengan kondisi luka-luka di leher.

Sementara itu, Rurik Jutting yang diduga sebagai pelaku pembunuhan menyebutkan warga Inggris ini sedang mengalami depresi setelah keluar dari pekerjaannya di Bank of America Merrill Lynch seminggu lalu. @andiono