Thursday, February 26, 2015

Aktifitas konsumsi Januari 2015 tumbuh 2,07 persen

Aktifitas konsumsi Januari 2015 tumbuh 2,07 persen




LENSAINDONESIA.COM: Mernurut hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, bahwa aktivitas konsumsi di bulan Januari 2015 tumbuh sebesar 2,07 persen dibanding dengan bulan Januari 2014 (yoy). Di bulan Februari 2015, diperkirakan meningkat hingga 3,74 persen (yoy).


Data-data diatas juga didukung oleh hasil Survei Konsumen (SK), sebab keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Surabaya di Februari 2015 dengan parameter Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga meningkat sebesar 3,7 poin (yoy). Kenyataan ini menandakan optimisme masyarakat Surabaya yang positif untuk bulan Februari 2015.


Baca juga: BI dan Kemendagri minimalisir penipuan identitas dan BCA turunkan suku bunga kredit dibawah 9 persen


“Peningkatan ekspektasi aktivitas konsumsi ini didorong oleh peningkatan penjualan eceran kelompok komoditas Suku Cadang dan Aksesoris, Bahan Bakar dan Pelumas, berikut Peralatan dan Komunikasi. Ekspektasi aktivitas konsumsi komoditas tersebut masing-masing tumbuh sebesar 0,13 persen, 10,01 persen, dan 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya (mtm). Adapun aktivitas konsumsi Bahan Bakar dan Pelumas meningkat sebagai dampak lanjutan penyesuaian harga BBM”, ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Syarifuddin Basara di Surabaya, Rabu (25/2/2015).


Syarifuddin menambahkan, SPE mencatatkan kenaikan optimisme Ekspektasi Kenaikan Harga di periode 3 bulan dan 6 bulan mendatang. Optimisme Ekspektasi Kenaikan Harga di 3 bulan mendatang sebesar 44,1 poin sebab dipicu oleh prediksi kenaikan harga komoditas jelang bulan Ramadan.


Kemudian optimisme Ekspektasi Kenaikan Harga 6 bulan mendatang didorong oleh prediksi laju inflasi yang relatif tinggi di pasca lebaran. Hal ini terjadi pada Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Kredit baik 3 bulan maupun 6 bulan mendatang dimana masing-masing naik sebesar 25,4 dan 22,3 poin. Lalu untuk Ekspektasi Total Penjualan, optimisme kenaikan total penjualan untuk 6 bulan mendatang hanya naik 5,5 poin, tetapi untuk 3 bulan mendatang naik cukup tinggi yakni 23,2 poin.


” Kenaikan IKK Surabaya di bulan Februari 2015 didorong oleh indeks pembentuknya. Persepsi terhadap keadaan ekonomi mendatang (menggunakan Indeks Ekspektasi Ekonomi-IEK) naik sebesar 7,2 poin, sedangkan persepsi terhadap keadaan ekonomi saat ini (menggunakan Indeks Kondisi Ekonomi saat ini-IKE) cenderung stabil dengan peningkatan sebesar 0,2 poin”, tandas Syarifuddin.


Peningkatan IEK didorong oleh seluruh indikator pembentuknya yakni Ekspektasi Penghasilan naik 2,9 poin (yoy), Ekspektasi Kondisi Ekonomi Indonesia 6 Bulan mendatang naik hingga 12,6 poin (yoy) serta Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 Bulan mendatang naik sebesar 2,2 poin (yoy).


SK juga menjabarkan ekspektasi harga barang dari pandangan konsumen. Di 3 bulan ke depan, ekspektasi kenaikan harga barang mengalami penurunan 7,7 poin. Hal ini didorong tertinggi oleh penurunan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.


Fakta tersebut nampak pada ekspektasi kenaikan harga untuk 6 bulan mendatang yang turun 4,1 poin. Berbeda dengan ekspektasi kenaikan harga 12 bulan mendatang yang justru naik 4,6 poin. Secara total, ekspektasi harga berangsur turun yang dipercaya sebagai efek penyesuaian harga BBM awal tahun lalu. @Eld


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment