LENSAINDONESIA.COM: Meski para wakil rakyat di Gedung DPRD DKI Jakarta serentak menyuarakan hak angket terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), namun Ahok tetap bergeming menjalankan tugas kesehariannya di Balai Kota Jakarta. Malah, Gubernur ini mengeluarkan pernyataan serius sebagai langkah antisipasi terhadap aksi kejahatan begal yang belakangan marak terjadi di Ibu Kota sekitarnya.
Kepada awak media, Ahok menyatakan memerintahkan dinas di jajaran Pemprov DKI untuk memasang 2.500 camera circuit television (CCTV) di beberapa titik rawan di wilayah Jakarta. Pemasangan dijadwalkan berlangsung akhir 2015. Dengan begitu, dapat membantu tugas polisi dan aparat TNI.
Baca juga: F-PDIP tolak niat Gerindra lengserkan Ahok diganti kader Mega dan F-Gerindra lampiaskan dendam, dorong Gubernur Ahok diganti kader PDIP
“Polisi dan intel sudah berkeliaran, termasuk tentara juga sudah berkeliaran. Kalau kamu patroli keliling terus, si penjahat juga tahu kan jam berapa keliling. Makanya, kami ingin memonitoring di CCTV. Karena Jakarta begitu luas,” kata Ahok di Balaikota DKI, Kamis (26/2/2015).
Untuk sementara, kata eks Bupati Belitung Timur itu, Pemprov DKI hanya mengandalkan CCTV yang telah terpasang. Sehingga, dia memaklumi, bila aksi pembegalan masih terjadi di wilayahnya, lantaran luput dari pengawasan.
“Namanya wilayah luas, pasti satu-dua kecolongan ada. Tapi secara umum, aparat sudah mulai bergerak. Kejadian sekarang kan enggak tiap malam juga. Tapi, kami sudah jaga-jaga ini,” pungkasnya.
Diketahui, aksi perampasan sepeda motor secara paksa dalam beberapa pekan terakhir marak terjadi di Jakarta dan beberapa wilayah penyangga. Umumnya terjadi di saat malam hari dan dilakukan di jalan yang sepi.
Untuk mengantisipasi insiden ini, Polda Metro Jaya juga membentuk tim khusus beranggotakan 10-12 orang di tiap polres, bahkan menyamar sebagai korban. Beberapa kawasan rawan begal tersebut seperti di fly over Klender, Pondok Kopi, Jalan Pemuda, Jatinegara, dan Duren Sawit untuk wilayah Jakarta Timur.
Secara umum, ada 54 titik wilayah rawan kejahatan di DKI dan sekitarnya. Kemudian, sebanyak 27 titik ada di wilayah Ibukota, sisanya berlokasi di Tangerang, Depok, dan Bekasi. @fatah_sidik
0 comments:
Post a Comment