LENSAINDONESIA.COM: Demam batu akik dimanfaatkan Pemkab Bojonegoro untuk menggelar Festival “Watu Aji” pada April mendatang. Festival akan diikuti 30 komunitas penggemar batu akik dari daerah setempat.
Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Bojonegoro Suyanto mengatakan, selain dari komunitas setempat juga ada komunitas akik yang dari Magetan ikut berpartisipasi.
Baca juga: Ini dia koleksi batu akik SBY dan Bu Ani dan Jakarta Timur pusat dagang batu akik terbesar Asean
Namun, hingga kini belum ada kepastian tanggal penyelenggaraan. Tetapi, pihaknya sudah mensyaratkan peserta festival ini adalah mereka yang memiliki koleksi batu akik produksi Bojonegoro.
“Di Kecamatan Kalitidu, juga memiliki potensi “batu akik”, yang diperoleh warga dari Situs Mlawatan,” jelasnya, Jumat (27/2/2015).
Selain itu, potensi batu akik juga berada di Desa Njari, Kecamatan Gondang, yang dikenal sebagai daerah penghasil “onyx”.
Selain masalah peserta, festival akan dimeriahkan dengan bursa batu akik yang diperuntukkan pada seluruh penggemar akik. Pengunjung bisa melihat ‘pameran’ batu akik sekaligus bertransaksi.
Selain Festival Watu Aji, Bojonegoro juga akan menggelar empat kegiatan lain. Yaitu, “Grebeg Jonegaran”, Festival Bengawan Solo, “Dance” Thengul, dan sejarah budaya dan wisata. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan HUT Bojonegoro.
Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, menambahkan lima acara ini diharapkan bisa menarik wisatawan dan jadi program unggulan. Ia menyebutkan acara “Dance” Thengul menjadi andalan, karena akan melibatkan 1.200 penari thengul, di agendakan masuk catatan musium rekor dunia-Indonesia (MURI). @sita/ant
0 comments:
Post a Comment