LENSAINDONESIA.COM: Masyarakat kecil di tanah air belum redah mengeluhkan harga beras, kini muncul lagi persoalan yang menyangkut kebutuhan dasar rakyat bawah. Harga gas elpiji Melon 3 Kg melambung dan situasi di pasar terus langka. Aliansi Peduli Gas Untuk Rakyat (API GAS) berencana menggelar unjuk rasa di Kantor Pusat Pertamina dan Kantor Wapres Jusuf Kalla pada Selasa mendatang (3/3/15).
Kordinator Lapangan Aliansi Peduli Gas Untuk Rakyat (API GAS), Nanang Qosim menjelaskan aksi akan dimulai dari Patung Tugu Tani dan longmarch jalan kaki Menuju Kantor Pusat Pertamina, kemudian ke Kantor Wapres Jusuf Kalla.
“Unjuk rasa akan membawa tabung elpiji Gas Melon 3 KG, dan menggelindingkan di jalan dan melemparkannya,” kata Nanang.
API GAS, menurut Nanang, mengamati kondisi di lapangan dari awal tahun 2015 sampai akhir Februari 2015, elpiji “Gas Melon” 3kg sulit ditemui di pasaran. “Menghilang entah kemana dan menimbulkan kenaikan harga yang sangat tidak wajar,” ungkapnya.
Harga yang seharusnya hanya Rp16.500 dan tertinggi Rp19.000, namun melesat Rp25 ribu sampai Rp28 ribu. “Katanya disubsidi Pemerintah, harga di pasaran melambung tinggi. Ini jelas membebani Rakyat. Beberapa wilayah luar Jabodetabek harganya lebih gila-gilaan sampai Rp35 ribu,” ungkapnya.
API GAS masih bertanya-tanya ada apa lonjakan harga tidak sesuasi aturan. “Siapakah gerangan yang terlibat bermain?
Pemerintahan Jokowi-JK jangan mendiamkan saja, harus cepat mengambil langkah-langkah,” katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR-RI menyepakati subsidi elpiji 3 kilogram dalam RAPBN-P 2015 (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan) sebesar Rp28,274 triliun. Pemerintah menaikkan subsidi LPG 3 Kg jadi 5,766 juta ton, meningkat dibanding realisasi tahun 2014 sebanyak 4,988 juta ton.
“Anggaran subdisi elpiji tiga kilo gram begitu besar, mengapa rakyat masih terbebani kelangkaan dan harga naik tidak sesuai aturan,” tandasnya.
Berikut ini Aliansi Peduli Gas Untuk Rakyat (API GAS) menyatakan sikap;
1. Usut dan tindak tegas mereka yang terlibat permainan pasar, hingga terjadi kelangkaan Elpiji 3 KG dan harga melambung tinggi.
2. Copot pejabat Pertamina dan Kementerian ESDM yang bertanggungjawab atas situasi ini.
3. Cabut izin perusahaan yang memainkan pasar hingga gas elpiji 3 Kg langka dan harga melambung.
4. Stabilkan dan turunkan harga Elpiji “Gas Melon 3 KG”, sehingga tidak membebani rakyat.
0 comments:
Post a Comment