LENSAINDONESIA.COM: Mantan Wakil Ketua DPD RI Laode Ida mengatakan jika benar Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki (TR) mendatangi Bareskrim Polri secara diam-diam patut dicurigai.
“TR datangi Bareskrim secara diam-diam, bahkan menghindar dari komunitas pewarta (kemarin sore-malam, red), maka sungguh-sungguh harus dicurigai sebagai tengah melakukan kompromi berbau tak sedap atas peristiwa ‘tembak menembak’ antara Polri (faksi BG) dengan KPK (AS dan BW),” kata Laode di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Baca juga: KPK minta tambahan 50 penyidik dari Kejaksaan Agung dan KPK janji tak ikut campur kasus BW dan AS
Menurutnya, langkah TR bisa mengarah (ditafsirkan) pada pertama, jelas merupakan proses pelemahan terhadap KPK. TR barangkali tak ingin melanjutkan agenda KPK yang sudah tersangkakan BG, termasuk telah menjadikan sejumlah oknum Polri pemilik rekening gendut masuk daftar tunggu yang diperiksa dan ditersangkakan.
“Beberapa pernyataannya setelah ditunjuk jadi Plt KPK mengindikasi tiadanya pengakuan terhadap gerakan dan kebijakan KPK selama ini. Catat, misalnya, istilah ‘jangan saling colek antara sesama lembaga negara, yang arahnya tak setuju dengan KPK yang tetapkan BG tersangka. Pernyataannya kemarin bahwa KPK selama ini mengabaikan koordinasi dengan polri dan kejaksaan, merupakan ekspresi yang bisa dianggap ‘arogan’ karena hanya anggap dirinya yang lakukan itu, sekaligus meremehkan kepemimpinan sebelumnya,” ujarnya.
Kedua, kata Laode, bisa dianggap punya niat yang kurang mulia dari seorang Plt KPK yang melakukan pertemuan secara diam-diam dengan pihak yang sedang berkasus dengan lembaga yang dipimpinnya. Kalau niatnya baik, mengapa tak dibuka ke publik, agar semua warga bangsa ini tahu dan mengikuti proses-proses yang terjadi.
“Kan aneh cara-cara seperti itu. Dan perlu dicatat, sudah jadi semacam aksioma, bahwa setiap pejabat publik (apalagi pemberantas korupsi) harus menghindarkan diri dari kemungkinan adanya kecurigaan dari masyarakat luas,” katanya.
Dengan demikian, menurutnya, cara-cara yang dilakukan TR akan menjadikan rakyat bangsa ini tak percaya lagi pada KPK, yang barangkali sudah jadi agenda kelompok kepentingan yang berada di belakang atau misi khusus yng dibawa oleh TR.
“Kendati demikian, harus dipertanyakan pula apakah kedatangan TR menemui Buwas (Budi Waseso) di Bareskrim itu dalam agenda yg sudah diketahui oleh pimpinan lainnya di KPK atau belum? Namun yang pasti, barangkali mirip atau bahkan kelanjutan pertemuan informal di Duck King Sabtu lalu,” pungkasnya.@endang
0 comments:
Post a Comment