LENSAINDONESIA.COM: Hari Buruh Internasional juga semarak diperingati di sejumlah wilayah Jawa Tengah. Sekitar 5000 buruh dari berbagai elemen serikat buruh Jateng berunjukrasa didepan Kantor Gubernuran Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang, Jumat (01/05/15). Mereka kecewa karena Gubernur Ganjar Pranowo tidak muncul.
Para buruh itu di antaranya berasal dari Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN), Federasi Serikat Independen (FSPI), Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Dan Umum (FSP KEP), Federasi Serikat Pekerja (KAHUTINDO),
Serikat Pekerja Farmasi Dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES REF), Jaringan Kerja Buruh JARIKEBU, Perhimpunan Bantuan Hukum Dan HAM Indonesia (PBHI) dan Yayasan Annisa Swasti (YASANTI).
Baca juga: Gubernur Jatim, Kapolda dan Pangdam dapat hadiah akik saat Hari Buruh dan May Day, Gubernur Jatim potong tumpeng untuk buruh Jawa Timur
Lantaran Gubernur Ganjar Pranowo tidak muncul, para buruh semakin semangat menyampaikan aspirasi “Sembilan Pokok Permasalahan Buruh” kepada Gubernur Jawa Tengah.
“Nawa Duka Buruh, Nawa yang artinya 9. Sedangkan Duka mengadung arti kesengsaraan. Ada 9 kesengsaraan yang dihadapi buruh, salah satu tolak upah murah dan hapus sistem kerja kontrak (outsoursing), revisi Pergub Jateng no 65 Tahun 2014
tentang pedoman survey KHL, serta tolak pemberangusan serikat buruh (Union Busting),” ungkap Prabowo, fungsionaris Serikat Buruh Berjuang (Gerbang).
Perjuangan buruh, menurutnya, tidak dilakukan untuk individu, namun dilakukan semua buruh yang ada di Jawa tengah untuk kesejahteraan bersama.
“Perjuangan ini, bukan individu semata. Kita tidak melihat dimana kita bekerja,” tegas Prabowo.
Aksi mereka didepan kantor Gubernuran itu, juga dilakukan dengan menggelar mimbar bebas diatas truk trailer. Selain orasi, satu persatu aktivis buruh juga menyampaikan aspirasi lewat baca puisi.
Ribuan buruh terus berdatangan memasuki kawasan Jalan Pahlawan yang dijadikan pusat Peringatan Hari Buruh se-Dunia. Mereka juga membentangkan spanduk yang panjangnya 500 meter diatas jalan raya.
Aksi berlansung damai dan tertib. Ribuan aparat keamanan berjaga disepanjang jalan. Pantauan LICOM, banyak diantara polisi yang bertugas itu senyum-senyum saat mengawasi tingkah laku para buru yang melancarkan aksi secara tertib dan damai.
Ada 1000 personil dikerahkan untuk memback up kegiatan hari Buruh Dunia ini. Di antaranya dari Brimob, Polrestabes, dan Polsek-Polsek. Aparat Polri ini tidak dipersenjatai.
“Ini wajar saja, aksi ini kondusif. Sebelumnya, para elemen buruh berbagai serikat buruh berjanji aksi akan berjalan tertib, beber,” jelas Kombes Nengah Kabid Ops Polrestabes, Semarang.
Lantaran selama aksi ribuan buruh ini, Gubernur Ganjar Pranowo tidak terlihat muncul, para buruh kecewa terhadap Gubernur yang politikus PDI Perjuangan itu. Mereka menyesalkan sebagai bapak warga Jawa Tengah, mestinya Gubernur mendengar keluhan-keluhan rakyatnya.
“Ini menunjukkan Pemerintah Jawa Tengah keluar dari persoalan kerakyatan dan tidak berpihak pada buruh,” kata salah seorang korlap aksi itu.
Menjawab kemana Gubernur Ganjar Pranowo, Susi Handayani, Sekretaris Diskaner Jawa Tengah, mengatakan, Gubernur berada di Magelang juga bersama buruh memperingati Hari Buruh dengan bersepeda santai dan sebagainya. “Wakil
Gubernur mendatangi Hari Buruh di Temangung. Semua tuntutan buruh akan disampaikan melalui Gubernur,” kata Susi. @ Yuwana Irianto
0 comments:
Post a Comment